Raja Salman Dukung Palestina Soal Yerusalem di Sidang Umum PBB

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 21 Desember 2017 12:49 WIB

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Riyadh, Arab , 20 Desember 2017. Palestinian President Office (PPO)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Riyadh -- Raja Arab Saudi, Salman, menerima kedatangan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di ibu kota Riyadh, pada Rabu, 20 Desember 2017 terkait isu status Kota Yerusalem. Raja Salman juga menyampaikan dukungannya kepada rakyat Palestina dalam pertemuan ini.

Palestina menggencarkan upaya menggalang dukungan lewat lobi ke sejumlah negara seperti Turki, Cina dan Rusia menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 21 Desember 2017 waktu New York.

Baca: Jelang Sidang Umum PBB Soal Yerusalem, AS Kirim Surat, Isinya?

Kantor Berita Arab Saudi, SPA, seperti dilansir Reuters memberitakan,"Raja meyakinkan Abbas bahwa negara kaya minyak itu terus mendukung hak bangsa Palestina untuk merdeka dengan ibu kota Yerusalem Timur." Kedua pemimpin juga membahas perkembangan terbaru di wilayah Palestina. Dalam pertemuan ini sejumlah pejabat tinggi dan pangeran Saudi ikut hadir.

Advertising
Advertising

Baca: Menlu Turki Cavusoglu Bilang Ini Soal Haley dan Voting Yerusalem

Seperti dilansir Reuters, Arab Saudi mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu, 6 Desember 2017. Trump juga mengatakan akan memindahkan kedubes AS dari Kota Tel Aviv ke Kota Yerusalem.
Palestina menyayangkan langkah Trump ini karena proses perdamaian antara Israel dan Palestina masih berlangsung. Keputusan itu dinilai menghambat proses perdamaian dan menimbulkan konflik baru di kawasan ini.

Secara terpisah, pemerintah Israel juga menggencarkan lobi menjelang Sidang Umum Istimewa PBB besok. Para dubes diminta menghubungi pejabat tinggi di negara mereka bertugas untuk mengarahkan perwakilan mereka di PBB menolak resolusi soal status Kota Yerusalem. Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengaku jika langkah ini kemungkinan tidak berhasil.

"Kami tidak ragu bahwa resolusi itu akan disetujui. Namun resolusi ini tidak memiliki implikasi dan kami meminta Palestina untuk menghentikan perlawanan dan kembali ke meja perundingan," kata Danon kepada media Israel, Haaretz, Rabu, 20 Desember 2017.


Sidang ini digelar atas permintaan Yaman, Turki dan Organisasi Kerjasama Islam dan akan berlangsung pada Kamis, 21 Desember 2017 waktu setempat.


Draf resolusi PBB usulan Mesir itu berisi pernyataan, antara lain, bahwa status Kota Yerusalem dan komposisi demografi tidak boleh diubah. Juga ada pernyataan yang meminta negara-negara tidak membuka kantor misi diplomatik di Kota Yerusalem. AS memveto draf ini pada sidang DK PBB awal pekan ini. Namun, 14 anggota DK PBB, termasuk empat anggota tetap mendukung draf itu seperti Inggris dan Perancis yang merupakan sekutu dekat AS.


Selama sepuluh tahun terakhir, AS baru menggunakan hak veto sebanyak dua kali di DK PBB. Sebaliknya sebgai pembanding, Rusia telah memveto 16 kali draf resolusi terutama terkait Suriah dan Ukraina. Veto AS sebelumnya dilakukan pada 2011 saat menolak draf resolusi PBB yang mengecam aktivitas pemukiman Israel.


Ada lima negara yang memiliki hak veto yaitu AS, Rusia, Cina, Perancis, dan Inggris, yang merupakan anggota tetap DK PBB. Sedangkan 10 negara anggota lainnya mengisi posisi ini untuk dua tahun sebelum kemudian berganti negara lain. Isu status Kota Yerusalem menjadi perhatian banyak negara saat ini.

SPA | REUTERS | HAARETZ

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

32 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

39 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

52 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

54 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya