Abbas Kecam Veto AS Soal Status Kota Yerusalem

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 19 Desember 2017 09:15 WIB

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (tengah), duduk bersama Presiden European Council, Donald Tusk (kiri), dalam pemakaman Shimon Peres, di Yerusalem, 30 September 2016. REUTERS/Abir Sultan

TEMPO.CO, Tepi Barat -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengkritik keras sikap pemerintah Amerika Serikat yang memveto draf rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa soal status Kota Yerusalem.


Draf resolusi DK PBB menyatakan setiap keputusan dan tindakan yang bertujuan untuk mengubah karakter, status atau komposisi demografi Kota Suci Yerusalem tidak memiliki efek legal, batal dan harus dicabut sesuai dengan ketentuan resolusi DK PBB.

Baca: AS Veto Draf Resolusi DK PBB Soal Status Yerusalem, Kenapa?

AS menggunakan hak veto untuk menolak draf resolusi rancangan Mesir, yang menyatakan sangat menyayangkan keputusan akhir-akhir ini mengenai status Yerusalem.

Advertising
Advertising

Baca: Begini Sejarah Perebutan Yerusalem Sejak Ribuan Tahun Lalu


Draf rancangan Mesir ini mendapat dukungan dari 14 anggota DK PBB meskipun draf itu tidak menyebut nama AS secara khusus terkait isu status Kota Yerusalem.


Menurut pernyataan dari kantor kepresidenan Abbas, veto oleh AS ini mengecilkan posisi komunitas internasional dan merupakan bentuk dukungan terhadap pendudukan dan agresi Israel.


"Veto itu juga melanggar sejumlah resolusi DK PBB dan keputusan komunitas internasional sebelumnya," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Abbas, seperti dilansir media Israel, Haaretz, Senin, 18 Desember 2017. Abu Rudeineh juga menyebut veto itu sebagai provokasi yang bakal membuat AS terisolasi.


Abu Rudeineh menambahkan pemimpin Palestina akan terus bekerja sama dengan semua institusi PBB dan organisasi internasional untuk membela hak-hak dari rakyat Palestina.


Dia juga mengatakan mayoritas anggota DK PBB mendukung draf resolusi itu, termasuk sejumlah sekutu AS, menunjukkan besarnya oposisi terhadap sikap politik AS.


Pada Senin waktu setempat, Abbas menandatangani aplikasi untuk menjadi anggota dari 22 lembaga internasional. Dia menuding AS bersikap bias sepenuhnya untuk kepentingan Israel. Abbas juga menyatakan akan melanjutkan upaya membawa Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Presiden AS, Donald Trump, menyatakan Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu, 6 Desember 2017. Keputusan ini mendapat penolakan dari PBB, Paus Fransiskus, negara-negara Arab dan Asia, serta Uni Eropa. Mereka menilai keputusan itu memicu terjadinya konflik dan menghambat proses perdamaian di Timur Tengah yang sedang berlangsung.

HAARETZ | REUTERS | GUARDIAN

Berita terkait

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

2 hari lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

38 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

44 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

44 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

57 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

59 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya