ISIS Miliki Senjata Produksi Amerika, Cina dan Rusia, Kok Bisa?

Jumat, 15 Desember 2017 18:00 WIB

Seorang anggota tentara Irak menunjukkan ratusan senjata milik kelompok militan ISIS terlihat di sebuah pangkalan militer Irak di Camp Tariq dekat Fallujah, Irak, 4 September 2016. Di dalam bekas gudang senjata ISIS tersebut, tersimpan ratusan senjata api dan mortir. REUTERS/Khalid al Mousily

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa senjata yang dibeli oleh militer Amerika Serikat pada tahun 2015 berakhir di tangan ISIS dalam kurun waktu dua bulan sejak pembelian.

Laporan itu dirilis pada hari Kamis oleh Conflict Armament Research (CAR), sebuah organisasi pelacak senjata independen, didasarkan pada tiga tahun dokumentasi senjata yang sangat teliti di medan perang Irak dan Suriah.

Baca: ISIS Ancam Piala Dunia 2018, Wajah Messi Jadi Poster

CAR menggunakan nomor seri atau tanda kunci pada senjata untuk melacaknya kembali ke asalnya dan mencoba mengumpulkan bagaimana senjata itu diperoleh oleh milisi ISIS.

Beberapa senjata yang ditemukan di garis depan setelah ISIS diusir juga termasuk senapan mesin buatan Cina yang dicampur dengan amfetamin, pesawat yang dimodifikasi di pabrik-pabrik teroris yang canggih dan bahkan sebuah senapan buatan Nazi Jerman.

CAR bahkan menemukan satu rudal anti-tank yang dijual ke Angkatan Darat Amerika Serikat berhasil didapat ISIS hanya dalam waktu 59 hari.

Advertising
Advertising

"Ini sangat singkat," kata Damien Spleeters, peneliti CAR untuk Irak dan Suriah, seperti yang dilansir NBC News pada 14 Desember 2017. "Artinya, tidak banyak perantara dalam rantai ini."

Baca: Petani Temukan Kuburan Massal Korban Pembantaian ISIS di Irak

Pemerintah Amerika Serikat telah memasok senjata ke kelompok bersenjata Suriah lewat sedikitnya dua program, pertama untuk melawan rezim Basahar al Assad dan kemudian membantu Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam perang melawan ISIS.

Beberapa senjata ISIS juga diduga hasil curian dari stok militer sementara yang lain dibeli secara ilegal.

Menurut CAR, awalnya polisi Irak menemukan sebuah peluncur rudal buatan Bulgaria selama pertempuran di Ramadi pada 9 Februari 2016.

CAR mendokumentasikan item tersebut dan melacaknya dari produsen asal Bulgaria. Perusahaan tersebut membenarkan kepada periset bahwa senjata tersebut telah diekspor ke Angkatan Darat Amerika Serikat melalui broker senjata pada 12 Desember 2015.

Tidak sepenuhnya jelas bagaimana senjata tersebut bisa sampai ke tangan ISIS di Irak.

Namun, sebuah kelompok oposisi Suriah yang bernama Jaysh al-Nasr memposting serangkaian foto pada 21 Desember 2016, menunjukkan milisi ISIS berpose di sebuah lanskap bersalju. Hasil penyelidikann lebih dekat menunjukkan salah satu senjata anti-tank mereka memiliki jumlah lot yang sama dan nomor seri serupa dengan item yang disita di Irak. Itu menunjukkan merek adalah bagian dari rantai pasokan yang sama.

CAR mengatakan telah mendokumentasikan lebih dari 40.000 item selama kunjungan ke Irak dan Suriah, mulai dari tank dan peluncur roket, hingga peluru dan potongan kabel peledakan.

Baca: Presiden Iran, Rouhani Nyatakan Perang Melawan ISIS Berakhir

Banyak yang dijarah dari stok pemerintah Irak dan Suriah saat ISIS menebar teror di kedua negara. Pada awal 2015, kelompok tersebut menguasai sekitar 35.000 mil persegi area kedua negara.

Dalam video propaganda, ISIS sering menampilkan senjata buatan Amerika di gudang persenjataannya, sebagian besar diperkirakan telah diambil dari persediaan militer Irak. Pada tahun 2015, CAR menemukan satu M-16 buatan Amerika di Kobani, Syria , dengan nama komandan ISIS yang tertulis di senjata tersebut.

Namun kenyataannya, senjata Amerika hanya merupakan bagian kecil dari senjata ringan yang didokumentasikan oleh CAR. Senjata Cina dan Rusia berjumlah lebih dari 50 persen, dengan AK-47 yang ada di mana-mana.

Dari 122 senapan mesin ringan buatan Cina yang ditemukan di markas ISIS di selatan Mosul, memiliki nomor seri yang berurutan, menunjukkan bahwa itu diberikan dari satu penerima yang dimaksud.

CAR menemukan sebagian besar senjata ISIS dibuat sebelum tahun 1990, tahun Irak berada di bawah embargo senjata. Menurut CAR, senjata-senjata yang dirampas dari ISIS dan didokumentasikan dalam laporan tersebut berasal dari berbagai produsen dan sumber.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Hari Ini Terakhir Masa Penahanan Dito Mahendra

28 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Hari Ini Terakhir Masa Penahanan Dito Mahendra

Dito Mahendra terjerat dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Karena kasus ini dia divonis tujuh bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya