Bertemu Erdogan, Putin Bilang Ini Soal Status Yerusalem

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Desember 2017 10:01 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. AP

TEMPO.CO, Ankara -- Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan pernyataan bersama mengkritik keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai status Kota Yerusalem.

Dalam kunjungan ke Ankara ini, Senin, 11 Desember 2017, Putin mengatakan penentuan status Kota Yerusalem harus dilakukan lewat pembicaraan langsung antara Palestina dan Israel.

Baca: Oposisi Turki: Kota Yerusalem Ibu Kota Palestina

"Baik Rusia dan Turki berpikir keputusan AS untuk mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak membantu situasi di Timur Tengah," kata Putin dalam sesi jumpa pers bersama Erdogan.

Advertising
Advertising

Baca: Uni Eropa Tolak Akui Status Yerusalem Versi Trump


Putin melanjutkan,"Itu mengganggu stabilitas keamanan di wilayah ini dan menghapus prospek perdamaian." Dalam tanggapannya, Erdogan mengatakan menyambut baik sikap Putin dan mengutuk Israel atas tewasnya beberapa orang warga Palestina saat melakukan protes terhadap Trump di wilayah Palestina. Protes ini telah memasuki hari keenam. Bangsa Palestina menganggap Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina merdeka di masa depan.


Turki bakal menggelar konferensi Organisasi Kerjasama Islam pada Rabu waktu setempat. Erdogan mengatakan konferensi ini akan menjadi titik balik terhadap krisis yang sedang terjadi. Rusia berjanji akan mengirimkn perwakilan pada konferensi ini.


Analis politik Timur Tengah, Marwan Karbalam, mengatakan kedatangan Putin ke Turki dan Mesir merupakan upaya Rusia untuk menggaet sekutu terdekat AS. "Putin mencoba memanfaatkan hubungan sulit AS dengan sekutunya untuk meningkatkan pengaruhnya," kata Karbalam.

Sebelum ke Turki, Putin mampir di Suriah untuk mengumumkan kemenangan terhadap kelompok ISIS dan dimulainya penarikan pasukan Rusia dari sana. Putin akan menyambangi Mesir setelah dari Turki.

Sementara itu, secara terpisah, survei yang digelar di Palestina menunjukkan 91 persen warga Palestina menolak keputusan Trump. Mereka juga meyakini Trump tidak memiliki inisiatif perdamaian antara Israel dan Palestina.


Kebijakan pemerintahan Trump dengan menyebut status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel mendapat penentangan dari banyak negara termasuk sekutu terdekatnya yaitu Uni Eropa.


Uni Eropa menilai keputusan Trump soal status Kota Yerusalem hanya memperumit masalah dan bisa memicu terjadinya konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai keputusan sepihak Trump berbahaya bagi stabilitas keamanan di Timur Tengah.

AL JAZEERA | TIMES OF ISRAEL | REUTERS

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

32 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

39 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

52 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

53 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya