Yaman Bentrok Berdarah Usai Pembunuhan Ali Abdullah Saleh

Rabu, 6 Desember 2017 16:18 WIB

Pemberontak Houthi mengangkat senjata mereka saat merayakan kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Yaman dihantam bentrok berdarah menyusul pembunuhan terhadap bekas Presiden Ali Abdullah Saleh pada Senin, 4 Desember 2017.

Menurut laporan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang dikabarkan Middle East Monitor, Rabu, 6 Desember 2017, sedikitnya 234 orang tewas di ibu kota Sanaa akibat bentrok bersenjata antara milisi Syiah Houthi melawan loyalis Ali Abdullah Saleh selam empat hari.

Baca: Yaman Tenang setelah Pertempuran Kota Lima Hari

Foto yang diambil dari video (kiri) itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Saleh dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan mantan sekutunya, pemberontak Houthi. REUTERS

Dalam laporannya, ICRC menyebutkan, selain menewaskan lebih dari 200 orang, adu senjata tersebut juga melukai setidaknya 400 orang.

Advertising
Advertising

Juru bicara ICRC Adnan Hazam mengatakan kepada kantor berita Turki, Anadolu, adu senjata ini pertama kali terjadi di Sanaa pada akhir pekan antara milisi Syiah Houthi dengan pasukan pro-Ali Abdullah Saleh.

"Seluruh warga diminta tetap tenang dan hati-hati karena konfrontasi terjadi di hampir sudut ibu kota," tambahnya.Pemberontak Houthi turun ke jalan untuk merayakan kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Saleh tewas setelah kendaraannya ditembaki kelompok Houthi di Sanaa. AP Photo/Hani Mohammed

Hazam meminta kepada semua pihak tidak menyakiti warga sipil dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan terhadap warga Yaman yang menderita.

Baca: Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

"Yaman saat ini sangat menderita," ucapnya.

Pada Senin, 4 Desember 2017, milisi Houthi menghabisi nyawa Saleh yang dianggap berbalik arah. Semula Saleh, pernah memimpin Yaman selama 33 tahun, bersekutu dengan Houthi namun dalam beberapa pekan ini dia merapat ke Arab Saudi, negeri yang memimpin pasukan koalisi memerangi Houthi.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

14 hari lalu

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

23 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

37 hari lalu

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman

Baca Selengkapnya

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

44 hari lalu

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko di-PHK akibat serangan milisi Houthi terhadap kapal Israel atau kapal menuju dan dari Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

48 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

50 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

50 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya