Politikus Rusia Tanggapi Soal Mantan Penasehat Donald Trump

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 3 Desember 2017 10:20 WIB

Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Menurut juru bicara Rusia, Trump dan Putin akan bertemu khusus di sela-sela KTT APEC. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Moskow -- Dua tokoh politik Rusia menanggapi berita soal pengakuan bersalah mantan penasehat keamanan Presiden Donald Trump, Jenderal Michael Flynn.


Senator Rusia, Franz Klintsevich, menggambarkan Flynn sebagai kambing hitam. "Mantan penasehat keamanan AS, Michael Flynn, adalah orang yang mereka tangkap. Target utama dari serangan ini tentu saja Donald Trump," begitu kata Klintsevich kepada kantor berita Ria Novosti seperti dikuti CNN, Sabtu, 2 Desember 2017 waktu setempat.

Baca: 2 Alasan Trump Khawatir atas Pengakuan Eks Penasihatnya ke FBI

Sedangkan senator Rusia lainnya, Alexey Pushkov, mengatakan kasus Flynn hanyalah pepesan kosong saja. "Di Amerika Serikat, mereka mencoba menggelembungkan sekantung asap," kata dia lewat cuitan di Twitter. Menurut Pushkov, dua orang mantan anggota tim kampanye Trump yang juga telah didakwa FBI juga tidak terkait soal upaya intervensi Rusia pada pemilihan Presiden AS 2016.

Advertising
Advertising

Baca: Donald Trump Bilang Ini Soal Pengakuan Bersalah Flynn


Bekas kepala kampanye Trump, Paul Manafort, telah mengaku bersalah dan terkeda dakwaan pada Oktober lalu terkait kegiatannya melobi untuk kepentingan negara Ukraina. Sedangkan George Papadopulos, yang merupakan mantan penasehat luar negeri Trump, mengaku bersalah pada Oktober karena membuat pernyataan keliru ke FBI. Dia berbohong soal interaksinya dengan pejabat asing yang dekat dengan pemerintah Rusia.


Dakwaan terhadap Jenderal Michael Flynn pada Jumat kemarin membuat proses investigasi oleh penasehat khusus, Robert S. Mueller III, mulai memasuki lingkaran dalam Trump.

Trump telah berulang kali membantah melakukan kolusi dengan Rusia terkait pilpres 2016. Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga telah menolak bahwa negaranya mencoba mengintervensi pilpres AS untuk kemenangan Trump.


Menurut pernyataan FBI, Flynn berkomunikasi dengan duta besar Rusia untuk AS, Sergey I. Kislyak, karena diminta seorang pejabat senior di tim transisi Trump. Flynn diminta mencari tahu soal sikap negara asing terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa soal Israel.


Pejabat senior yang disebut-sebut memerintahkan Flyn ini adalah menantu Trump, Jared Kushner. Pengacara Kushner, yang sekarang menjadi penasehat senior Gedung Putih, enggan berkomentar.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

23 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya