Paus Fransiskus Mohon Maaf Kepada Rohingya

Sabtu, 2 Desember 2017 12:12 WIB

Paus Fransiskus bertemu dengan sekelompok pengungsi Rohingya selama konferensi antar-agama di Katedral St Mary di Dhaka, Bangladesh 1 Desember 2017. Sebelum melawat ke Bangladesh, Paus sempat mengunjungi Myanmar. REUTERS/Max Rossi

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus memohon maaf kepada etnis Rohingya atas nama orang-orang yang menganiaya mereka hingga terpaksa mengungsi ke Bangladesh.

"Tragedi Anda sangat keras, sangat besar Kami menyediakan ruang di hati kami untuk Anda. Atas nama semua orang, dari orang-orang yang menganiaya Anda, orang-orang yang menyakiti Anda, dan terutama ketidakpedulian dunia, saya mohon maaf. Maafkan kami.," kata Paus Fransiskus seperti dikutip dari CNN.

Baca: Paus Fransiskus Akhirnya Sebut Kata Rohingya di Bangladesh

Saat bertemu dengan kelompok multi-agama pada Jumat, 1 Desember 2017 di Katedral St. Mary, kota Dhaka, Paus Fransiskus mendengarkan keluhan penderitaan dan pengalaman pahit dari 16 pengungsi Rohinhgya yang dihampirinya satu per satu.

Foyez Ali Majhi, seorang pengungsi dari kamp Balukhali yang bertemu dengan Paus Fransiskus, mengatakan bahwa dia meminta Paus untuk menyebarkan informasi ke dunia tentang penderitaan mereka. Foyez mengatakan militer Myanmar membunuh dan memperkosa keluarga dan tetangga mereka.

"Rumah kami dibakar dan mereka (militer Myanmar) telah mengambil semuanya. Saya memberi tahu paus untuk mengusahakan keadilan bagi kami," katanya seperti yang dilansir Al Jazeera pada 1 Desember 2017.

Paus Fransiskus menghadiri pertemuan antar agama untuk perdamaian di taman kediaman uskup agung, di Dhaka, Bangladesh, 1 Desember 2017. Para pengungsi Rohingya di Bangladesh juga dihadirkan dalam pertemuan ini. L'Osservatore Romano/AP

Abul Syed, pengungsi Rohingya lainnya yang bertemu dengan Paus Fransiskus, mengatakan bahwa mereka berbicara mengenai tuntutan tertentu.

Advertising
Advertising

"Yang utama adalah memberi identitas kami kembali," kata Syed. "Kami menginginkan kewarganegaraan Rohingya di Myanmar.

Baca: Sikap Diam Asean Atas Rohingya Untungkan Aung San Suu Kyi

Syed, yang berbicara atas nama kelompok pengungsi Rohingya, mengatakan, mereka menuntut agar Myanmar memastikan pemulangan semua etnis Rohingya yang telah melarikan diri.

"Paus telah mendengarkan kami dan dia mengatakan bahwa dia akan membicarakan tuntutan kami ke panggung dunia," kata Syed.

Terlihat dalam momen itu, beberapa pengungsi Rohingya menitikan air matanya saat menunggu bertemu pemimpin 1,3 miliar umat katolik dunia tersebut. Paus pun memeluk satu per satu perwakilan etnis minoritas paling terrtindas di dunia itu.

Paus Fransiskus selama ini mengadvokasi pengungsi dan kelompok minoritas yang rentan terhadap penganiayaan. Dia berulang kali mengutuk kekerasan terhadap sebagian besar minoritas Muslim, menyebut mereka sebagai saudara laki-laki dan perempuannya dan memberi label kepada orang-orang Kristen yang menolak untuk memperlakukan mereka manusiawi sebagai orang munafik.

Seorang pengungsi Rohingya menyeka matanya, saat ia menunggu untuk bertemu dengan Paus Fransiskus, dalam sebuah konferensi antar-agama di Katedral St. Mary di Dhaka, Bangladesh, 1 Desember 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Baca: 5 Langkah Dunia Stop Pelanggaran HAM Atas Minoritas Rohingya

Tapi dia mendapat kecaman setelah bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung Sang Suu Kyi, dan gagal menyebutkan identitaas minoritas muslim itu dalam pidatonya.

Muhsena, seorang gadis muda Rohingya tidak yakin dengan kunjungan Paus Fransiskus akan membuat keadaan menjadi semakin baik.

"Banyak orang penting telah datang ke kamp dalam dua bulan terakhir, tapi di sini kita masih tinggal, menderita untuk menjalani hidup kita setiap hari," katanya.

Lebih dari 600.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh karena takut akan pelanggaran oleh tentara Myanmar. Mereka mengalami serangkaian tindakan diskriminatif oleh pemerintah Myanmar seperti dicabut kewarganegaraannya.

Wartawan dan kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan pemerkosaan, pembunuhan, dan penghancuran rumah oleh pasukan pemerintah namun Aung San Suu Kyi belum mengakui kekejaman dan mengutuk militer Myanmar.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

11 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

14 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

21 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

25 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

28 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

30 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

30 hari lalu

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

Istana Kepresidenan memastikan pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus bakal bertemu Presiden Jokowi saat melawat ke Indonesia beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya