Muslim Selandia Baru Kutuk Serangan Masjid di Mesir
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 28 November 2017 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Muslim Selandia Baru (FIANZ) serta komunitas muslim Selandia Baru shock dan sedih atas serangan ke Masjid Rawdah, Sinai Utara, Mesir, pada Jumat pekan lalu.
Mereka mengutuk aksi brutal yang menewaskan 309 jamaah masjid, termasuk 28 anak, dan mengakibatkan 128 korban lainnya luka-luka.
Baca: Serangan Mematikan di Mesir, Ini Kesaksian Imam Masjid
Serangan mematikan dan menyebabkan puluhan orang luka-luka itu diyakini sebagai serangan teroris paling mematikan di Mesir.
"Tindakan tercela itu menyasar orang-orang tak berdosa, khususnya yang berada di dalam masjid untuk menunaikan salat Jumat. Aksi ini tidak masuk akal, memalukan dan bertentangan dengan ajaran Islam," kata Hazim Arafeh, Presiden FIANZ, seperti dikutip Scoop Independent News.
Menurutnya, Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Islam tidak membenarkan aksi melawan hukum, menyerang orang-orang tak berdosa termasuk harta benda mereka. Islam mencela segala bentuk terorisme.
"Membunuh orang tak berdosa dilarang dalam Islam. Mereka yang melakukan kejahatan ini pasti manusia gila yang harus diseret ke pengadilan," kata Hazim. Dia melanjutkan, "Kami mengutuk keras kejahatan kemanusiaan ini. Federasi juga meminta kepada otoritas Mesir menyeret para pelaku ke meja hijau."
Baca: Serangan Masjid, Inggris Siap Bantu Mesir
Umat Islam Mesir dan seluruh dunia terkejut ketika sekitar 25-30 orang bersenjata menyerbu Masjid Rawdah, Sinai Utara, 24 November 2017.
Mereka melemparkan bom ke dalam masjid disusul tembakan acak ke arah jamaah yang sedang salat. Akibat aksi tresebut, 309 orang tewas termasuk 27 anak. Serangan itu juga mengakibatkan 128 orang dilarikan ke rumah sakit Mesir.