Rekaman dramatis tentang pembelotan tentara Korea Utara yang dirilis pada hari Rabu ini menunjukkan sang pembelot melesat melintasi perbatasan, kemudian dibawa ke tempat yang aman oleh tentara Korea Selatan. Pembelot, yang melintasi perbatasan di desa gencatan senjata Panmunjom pada 13 November lalu, ditembak setidaknya empat kali, dan telah pulih di sebuah rumah sakit di Korea Selatan. UNC
TEMPO.CO, Jakarta - Pembelot Korea Utara disuguhi sejumlah film produksi Amerika Serikat dan lagu-lagu Korea Selatan yang semuanya itu terlarang di negaranya.
Pembelot yang seorang prajurit dan disapa Oh itu kini tengah dirawat di rumah sakit Universitas Ajou di Suwon, Korea Selatan, setelah mengalami luka tembakan dari tentara Korea Utara untuk mencegahnya lari ke wilayah Korea Selatan beberapa hari lalu.
Ketua tim perawatan, Lee Guk-jong, mengatakan, selama dalam perawatan, Oh diperkenalkan dengan budaya Barat lewat tayangan film-film produksi Amerika, seperti Transporter 3, Bruce Almighty, dan serial TV, CSI.
"Kami terutama menunjukkan film-film itu lewat saluran televisi dan dia sangat menyukai film-film Amerika," katanya, seperti dikutip dari Chosun Ilbo, 23 November 2017.
Oh juga menikmati lagu-lagu band perempuan Korea Selatan yang diputar di ruang perawatannya. Menurut Lee, Oh lebih menyukai lagu-lagu yang dilantunkan penyanyi aslinya ketimbang yang sudah dinyanyikan penyanyi lain. "Dia sangat suka dengan grup idola wanita," ujar Lee.
Sesuai dengan peraturan di Korea Selatan, setiap pembelot akan menjalani pemeriksaan oleh Badan Intelijen Korea Selatan di Seoul.
Setelah itu, pembelot akan ditempatkan di satu rumah tinggal selama tiga bulan untuk diperkenalkan dengan kehidupan di Korea Selatan.
Kemudian pembelot Korea Utara hidup bebas dan mendapat uang dari pemerintah Korea Selatan 7 juta won atau sekitar 87,1 juta selama satu tahun. Polisi Korea Selatan pun menyatakan keselamatan dirinya dijamin.