Pemerintah Baru Zimbabwe Jamin Imunitas untuk Robert Mugabe
Reporter
Terjemahan
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 24 November 2017 04:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan baru Zimbabwe akan menjamin imunitas bagi mantan Presiden Robert Mugabe dari penuntutan hukum. Pemerintah juga akan menjami keselamatan Mugabe di negara asalnya tersebut. Jaminan itu merupakan bagian dari kesepakatan pengunduran diri Mugabe.
Seorang sumber dari pemerintah mengatakan Mugabe kepada para perunding menyampaikan bahwa ia ingin mati di Zimbabwe dan tidak ingin tinggal di pengasingan. Sumber tersebut mengatakan Mugabe menyatakan hal tersebut dengan nada emosional dan dia memiliki keinginan yang sangat kuat terhadap hal itu.
"Baginya sangat penting menjamin keamanan untuk tinggal di negara ini. Meskipun itu tidak akan menghentikannya untuk bepergian ke luar negeri jika dia mau atau harus melakukannya," ujar sumber itu seperti dilansir Reuters, Kamis, 23 November 2017.
Baca juga: Robert Mugabe Mundur, Presiden Baru Zimbabwe Dilantik Jumat
Mugabe yang memimpin Zimbabwe sejak 1980 mengundurkan diri pada Selasa, 21 November 2017 setelah tentara merebut kekuasaannya dan partai yang berkuasa menentangnya. Mantan Wakil Presiden Zimbabwe yang dipecat awal bulan ini, Emmerson Mnangagwa akan dilantik sebagai presiden menggantikan Mugabe pada Jumat, 24 November 2017.
Mnangagwa dikabarkan meninggalkan Zimbabwe menuju Afrika Selatan sesaat setelah dipecat oleh Mugabe. Pemecatan Mnangagwa memicu krisis politik di Zimbabwe. Kelompok militer kemudian mengambil alih pemerintah dan menahan Mugabe di rumahnya.
Mnangagwa merupakan kandidat presiden yang didukung kelompok militer. Dalam pidatonya sesaat setelah tiba di Harare pada 22 November waktu setempat, Mnangagwa berjanji akan memimpin Zimbabwe ke pemerintahan yang demokratis dan terbuka. Dia juga berjanji untuk membawa kemakmuran dan stabilitas ke negara tersebut.
Mnangagwa dijuluki pendukungnya sebagai Si Buaya karena kelicikan politik dan umur panjangnya. Dia merupakan salah satu veteran perang yang bertempur dalam perang kemerdekaan Zimbabwe dari pendudukan minoritas kulit putih.
Baca juga: Pengunduran Presiden Robert Mugabe Disambut Hangat Parlemen
Latar belakang dan pengalaman politiknya hampir sama dengan Mugabe. Dia adalah pembantu terdekat Mugabe dan memimpin beberapa tindakan paling kejam atas perintah Mugabe.
Dia adalah kepala mata-mata pemerintah pada 1980-an saat kampanye teror dilancarkan Brigade Kelima yang dilatih Korea Utara terhadap lawan politik dan warga sipil. Mnangagwa membantah terlibat teror itu dan menyalahkan tentara.
REUTERS