Bob Geldof Tuding Aung San Suu Kyi Terlibat Genosida Rohingya

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 14 November 2017 08:31 WIB

Bob Geldof bersama kedua putrinya Pixie (kiri) dan Peaches di London, pada Febuari 2006. Bob juga menulis,"Menulis ini sangat menghancurkan saya, Ia anak yang cantik. Bagaimana mungkin kami tidak bisa melihatnya lagi? Bagaimana kami dapat menahannya? Kami mencintainya dan akan mengenang Peaches selamanya. AP/PA, Yui Mok

TEMPO.CO, Dublin -- Bob Geldof akan mengembalikan penghargaan "Freedom of the City of Dublin" pada Senin waktu setempat sebagai bentuk protes krisis kemanusiaan Rohingya karena pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, itu juga pernah mendapat penghargaan sama.


Aktivis politik, yang juga vokalis kelompok band rock Irlandia Boomtown Rats, ini mengatakan dia akan menjadi orang hipokrit kalau mau berbagi kehormatan dengan,"Orang yang telah menjadi anggota komplotan pembunuh dan pelaku genosida."

Baca: Pengungsi Rohingya Ragu Keselamatannya di Myanmar

Dalam pernyataannya, Geldof, 66, mengatakan,"Keterkaitan dirinya (Suu Kyi) dengan kota kita mempermalukan kita semua. Kita telah menghormatinya tapi sekarang dia malah mengejutkan kita dan membuat kita malu."

Advertising
Advertising

Seperti dilansir Guardian, Senin, 13 Nopember 2017, Geldof menambahkan,"Singkatnya, saya tidak ingin terkait dengan cara apapun dengan individu yang saat ini terlibat dalam pembersihan etnis Rohingya, yang bermukim di daerah barat laut Myanmar.

Baca: Aktivis HAM AS: IniTestimoni Sona Rohingya Korban Militer Myanmar


Geldof mengatakan dia adalah seorang pendiri organisasi Aegis Trust, yang berjuang mencegah genosida dan membuat kajian soal ini.
Geldof menjelaskan para pendiri organisasi ini juga pendiri National Holocaust Museum di United Kingdom. Dia mengaku kerap menghadiri berbagai kegiatan seminar dan advokasi terhadap orang-orang yang menjadi korban pembersihan etnis.


Pria berambut acak ini dilahirkan di County Dublin dan telah mendapat penghargaan karena menjaga kebebasan kota itu sejak 2005. Dia mengaku sebagai seorang Dublin yang bangga namun tidak bisa memegang penghargaan ini berdampingan dengan Suu Kyi.


Geldof mengatakan jika penghargaan terhadap Suu Kyi dicopot maka dewan bisa mempertimbangkan kembali menganugerahinya penghargaan ini. "Penghargaan ini sangat saya banggakan," kata dia.


Ada 82 orang tokoh termasuk Nelson Mandela, Bill Clinton, dan Barack Obama yang pernah mendapat penghargaan ini sejak diluncurkan 1876. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang dianggap berjasa mempromosikan atau berkontribusi terhadap kota Dublin, Irlandia.


Sebelumnya, beberapa penghargaan terhadap Aung San Suu Kyi juga dicopot atau akan dievaluasi terkait sikapnya yang dinilai membiarkan krisis kemanusiaan Rohingya. Misalnya, lukisan Suu Kyi sebagai mahasiswa Oxford diturunkan pada bulan lalu. Akademi St Hugh's Colleg memindahkan foto besar Suu Kyi dari pintu gerbangnya menjelang dimulainya masa perkuliahan.

GUARDIAN

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya