Diplomat: Diplomasi AS--Korea Utara Terancam Gagal

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 26 Oktober 2017 17:35 WIB

Seorang pejalan kaki melihat sebuah televisi yang menampilkan sosok Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un di Seoul, Korea Selatan, 10 Agustus 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Washington -- Upaya diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara terancam gagal. Ini karena Pyongyang menutup pintu komunikasi sebagai respon dari serangan verbal terbuka Presiden AS, Donald Trump, kepada negara itu.

Seorang diplomat top AS untuk urusan Korea Utara, Joseph Yun, dikabarkan telah mencoba mengingatkan Capitol Hill soal gagalnya upaya diplomasi ini dalam sejumlah pertemuan dengan para anggota Kongres AS (setingkat DPR).

Baca: Amerika Kirim Jet Siluman Terbaru Hadapi Nuklir Korea Utara

"Ini terutama bukan karena Korea Utara menutup diri, tapi karena pesan dari pemerintah AS adalah 'menyerah tanpa perlawanan atau menyerah dengan perlawanan'," kata seorang pejabat AS kepada NBC News.

Baca:Pesawat Pengebom Amerika B-52 Siaga 24 Jam Hadapi Korea Utara

Advertising
Advertising

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) memandu peluncuran beberapa roket di bawah Unit KPA 851, dalam foto yang dirilis KCNA pada 24 April 2014. REUTERS

Yun dikabarkan meminta bantuan dari para anggota legislator untuk membujuk pemerintahan Trump agar mengedepankan diplomasi dibandingkan retorika panas, yang justru terlihat mendorong kedua negara berkekuatan nuklir ini menuju konflik terbuka.

"Peringatan dari Yun dan para pejabat Kongres ini muncul menjelang kunjungan pertama Trump ke Asia pada bulan depan. Pada saat yang sama, ketegangan kedua negara justru semakin memuncak," tulis NBC News, Rabu, 25 Oktober 2017, waktu setempat.

Para pejabat pemerintah merasa khawatir kurangnya upaya diplomasi AS dengan Korea Utara bakal meningkatkan resiko konflik militer terbuka antarkedua negara di Semenanjung Korea.
Para pejabat ini juga merujuk kepada peringatan dari Senator Bob Corker, yang mengetuai Komite Hubungan Luar Negeri, bahwa pernyataan Presiden Trump justru melemahkan upaya diplomatik yang sedang dibangun.

Rex Tillerson. REUTERS/Kevin Lamarque

Seorang pembantu dari anggota Kongres yang telah berbicara dengan Yun mengatakan diplomat ini sedang mencari terobosan untuk memulai upaya diplomasi dengan Korea Utara. Ini bisa dilakukan dengan mengirim utusan khusus atau mengirim Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.

NBC mengaku belum bisa menghubungi Yun soal kemungkinan gagalnya upaya diplomasi ini. Sedangkan juru bicara Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri, Justin Higgins, mengatakan kepada NBC News,"Kami tidak bisa mengomentari tuduhan dari sumber anonim," kata dia.

Namun Justin mengatakan Yun telah menjalankan kebijakan Trump terkait Korea Utara sejak 20 Januari 2017. Ini termasuk upaya untuk mengeluarkan mahasiswa AS, Otto Warmbier, dari Korea Utara setelah setahun ditahan di sana. Otto meninggal beberapa pekan setelah sampai di AS karena mengalami sakit yang dideritanya selama ditahan di Korea Utara.

Menurut sumber NBC News, Yun, yang menjabat sebagai Wakil Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Korea dan Jepang, telah mengatakan kepada sejumlah anggota Kongres bahwa Gedung Putih telah merusak upaya diplomasi dengan Korea Utara.

Perang pernyataan Donald Trump dan Kim Jong Un meningkat drastis setelah Trump mengancam akan menghancurkan Korea Utara pada pidato perdananya pada pembukaan Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York pada 20 September 2017.

Trump juga secara terbuka menjuluki Jong Un sebagai Manusia Roket dan menganggapnya sedang melakukan bunuh diri dengan mengembangkan nuklir.

Sebaliknya, Jong Un mencap Trump sebagai orang tua sakit jiwa dan mengancam Korea Utara akan menghancurkan AS dengan kekuatan api.

Belakangan ini, pemimpin Korea Utara dan AS mulai meredam pernyataan kontroversialnya terhadap satu sama lain.

NBC NEWS

Berita terkait

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

15 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

18 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

18 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

19 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya