TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat telah menempatkan pesawat pengebomnya untuk siaga 24 jam guna menghadapi ancaman Korea Utara. Amerika untuk pertama kali sejak akhir Perang Dingin tahun 1991 melakukan langkah siaga seperti ini.
Pesawat pengebom B-52 dengan senjata nuklir diparkir di landasan pacu di pangkalannya untuk menunggu perintah menyerang.
Baca: Rudal Korea Utara Diklaim Bisa Serang Kapal Induk AS
"Ini untuk memastikan bahwa kami siap," kata Jenderal David Goldfien, Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat seperti dikutip dari News.com.au, 24 Oktber 2017.
Di Pangkalan Angkatan Udara Barskdale, Lousiana, rumah bagi 2d Bomb Wing dan Komando Serangan Global Angkatan Udara juga tampak mulai bersiap.
Sebuah bangunan yang menjadi tempat para staf B-52 tidur agar dapat segera bekerja jika keluar perintah menyerang musuh saat Perang Dingin, sedang direnovasi. Tempat tidur untuk sekitar 100 orang telah disediakan di dalam bangunan.
Baca: Korea Utara Ancam Anggota PBB Yang Dukung Amerika Serikat
Dan 2 pesawat nuklir yang akan digunkan untuk melakukan serangan segera bersiap dengan situasi siaga ini. "Tidak pernah ada yang lebih penting daripada memastikan kami menjalankan misi ini dengan benar," kata Goldfein.
Persiapan Amerika Serikat menghadapi perang terbuka dengan Korea Utara dilakukan setelah pejabat top Korea Selatan mengeluarkan peringatan bahwa Korea Utara segera merampungkan program senjata nuklirnya.
"Benar bahwa Korea Utara secara cepat merampungkan senjata nuklirnya,' kata Kang Kyung-wha, Menteri Luar Negeri Korea Selatan kepada Yonhap, kantor berita resmi Korea Selatan.
Gara-gara pernyataan pesawat pengebom Amerika siaga 24 jam, Korea Utara menyebut Presiden Donald Trump orang gila.
NEWS.COM.AU