Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Selasa, 24 Oktober 2017 15:54 WIB

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta -Jerman akhirnya sepakat menandatangani penjualan tiga kapal selam kepada angkatan laut Israel. Negosiasi pembelian tiga kapal selam buatan perusahaan Jerman ThyssenKrupp selama 3 bulan sempat dibekukan gara-gara dugaan suap dan pencucian uang dalam proses pembeliannya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut gembira Jerman meneken kesepakatan pembelian 3 kapal selam pada 23 Oktober 2017. Netanyahu menyebut kesepakatan itu sebagai strategi penting untuk negara Yahudi itu.

Baca: Israel Sepakat Jual Senjata ke India Senilai Rp 27 Triliun

"Nota kesepahaman ini merupakan strategi penting bagi keamanan Israel dan penekenan ini mencerminkan komitmen Jerman dan Kanselor Angela Merkel pada keamanan Israel dan kerja sama yang mendalam antara kedua negara,' kata Netanyahu dalam bahasa Hebrew seperti dikutip dari Channel News Asia, 24 Oktober 2017.

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu menyusul penangkapan beberapa warga Israel. Penangkapan dilakukan karena muncul kecurigaan proses pembelian 3 kapal selam Dolphin buatan Jerman ini melibatkan praktek suap dan pencucian uang.

Meski nota kesepakatan pembelian 3 kapal selam telah disetujui kedua pemerintah Israel dan Jerman, namun investigasi terhadap dugaan suap dan pencucian uang masih berjalan. Diduga sejumlah pejabat keamanan Israel dan staf Thyssenkrupp terlibat dalam kejahatan ini.

Baca: Kontroversi Penjualan Kapal Selam Jerman Ke Israel

Advertising
Advertising

Menteri Dalam Negeri Israle, Yoav Gallant yang juga sebagai pejabat senior di angkatan laut negara itu, menjelaskan lewat cuitan di Twitter bahwa 3 kapal selam buatan Jerman itu akan menggantikan 3 kapal yang sudah berusia tua. Ketiga Dolphin itu akan ditempatkan di armada enam Israel.

Ketiga kapal selam yang dibeli Israel itu sesuai untuk mengangkut rudal nuklir, namun utamanya akan digunakan untuk misi intelijen terhadap Iran atau menyerang negara itu jika terjadi perang nuklir, menurut sjeumlah ahli militer.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya

Helmut Kohl, Bapak Reunifikasi Jerman Wafat dalam Usia 87 Tahun

17 Juni 2017

Helmut Kohl, Bapak Reunifikasi Jerman Wafat dalam Usia 87 Tahun

Bapak reunifikasi Jerman yang juga mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl wafat pada Jumat pagi, 16 Juni 2017 dalam usia 87 tahun.

Baca Selengkapnya