AS Minta Israel Tidak Sabotase Rekonsiliasi Palestina

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Senin, 16 Oktober 2017 07:29 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump saat menyambut kedatangannya di Tel Aviv, Israel, 22 Mei 2017. PM Netanyahu mengharapkan kunjungan Trump akan menjadi terobosan bersejarah dalam mencapai perdamaian di wilayah tersebut. AP Photo/Oded Balilty

TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima pesan tegas dari pemerintah Amerika Serikat dan pemimpin Mesir untuk tidak menerima kesepakatan rekonsiliasi Palestina.

Seorang sumber di Tel Aviv mengungkapkan Netanyahu telah diminta untuk menerima agar kesepakatan bisa sukses.

Baca:Hamas dan Fatah Bersatu, Warga Palestina Luapkan Kegembiraan

Kedua negara mencatat bahwa sekilas, tampak bahwa reaksi Netanyahu terhadap rekonsiliasi itu negatif karena dia telah menuntut agar Palestina mengakui Israel sebagai negara Yahudi. Dia juga telah menuntut agar Hamas dilucuti senjatanya dan memutuskan hubungan dengan Iran.

Baca: Hamas dan Fatah Akhirnya Sepakat untuk Palestina Bersatu

Sumber itu mengatakan tanggapan ini sebenarnya bersifat "moderat".
Advertising
Advertising

Dalam reaksi pertamanya, Netanyahu mengatakan bahwa "kita tidak akan menerima rekonsiliasi palsu di mana orang-orang Palestina akan mencapai kesepakatan dengan mengorbankan eksistensi kita."

Setelah ada tekanan dari kedua negara itu, dia kemudian mengatakan:"Israel akan mempelajari perkembangan di lapangan dan bekerja sesuai dengan itu."

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Israel menggarisbawahi retorika diplomatik yang "luar biasa". Sementara sumber-sumber politik menghubungkan posisinya dengan keinginannya untuk tidak menyakiti hubungan dengan Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi.

Netanyahu juga menyadari pemerintahan Presiden Donald Trump menyambut baik penyatuan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah di Kairo.

Selanjutnya, Netanyahu menyadari dengan kembalinya Otorita Palestina ke Gaza, akan melayani kepentingan keamanan Israel.

Pengamat percaya bahwa Netanyahu dipaksa untuk mengambil sikap yang lebih lunak, namun dia masih "tidak yakin" mengenai rekonsiliasi antarfaksi Palestina itu.

Pejabat utama dan pejabat lainnya di pemerintahannya merasa prihatin dengan kemungkinan jangka panjang rekonsiliasi karena perpecahan Palestina telah sangat menguntungkan Israel.

Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett, melangkah lebih jauh untuk menggambarkan pemerintah yang akan dibentuk melalui kesepakatan itu sebagai "kabinet kesatuan terorisme."

Pengamat lain mengatakan rekonsiliasi akan berlangsung singkat karena perbedaan Palestina dan Arab, yang terus berlanjut.

Pada Jumat, 13 Oktober 2017, Hamas dan Fatah resmi melakukan rekonsiliasi Palestina guna mencapai kesepakatan damai setelah sekitar sebelas tahun keduanya sempat berseteru. Kedua partai ini memiliki basis pergerakan di wilayah yang berbeda, Hamas di Gaza sedangkan Fatah di Yerussalem.

Hamas dan Fatah resmi melakukan rekonsiliasi yang dimediasi Pemerintah Mesir di Kairo.
Setelah rekonsiliasi terbentuk secara resmi Hamas mengakui kepemimpinan Mahmud Abbas dari fraksi Fatah untuk terbentuknya negara bersatu .

ASHARQ AL-AWSAT|YON DEMA

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

5 jam lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

8 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

10 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

19 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

22 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

22 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya