Kritik Rohingya, Gelar Ratu Kecantikan Myanmar Dicopot

Rabu, 4 Oktober 2017 14:02 WIB

Shwe Eain Si wanita cantik yang telah dinobatkan sebagai Miss Grand Myanmar pada awal tahun ini, telah dicabut gelarnya usai unggah video tentang Rohingya di akun sosial media Facebooknya. ndtv.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkota ratu kecantikan Myanmar, Shwe Eain Si, dilucuti setelah berbicara mengenai kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine melalui unggahan di media sosial.

Ratu kecantikan Myanmar berusia 19 tahun ini menuturkan kehilangan gelar Miss Grand Myanmar setelah menuduh muslim Rohingya sebagai “pertanda teror dan kekerasan” dalam konflik yang sedang berlangsung di Negara Bagian Rakhine. Tuduhan itu direkam dalam video yang kemudian diunggah ke akun Facebook-nya pekan lalu.

Baca: Rohingya: Wawancara Shunlei Tokoh Muda Myanmar

Dalam video itu, Shwe Eain Si menyebut milisi pemberontak atau ARSA bertindak seolah-olah mereka tertindas, tapi kenyataannya mereka yang justru pemicu kekerasan.

Buntut pernyataannya tersebut, pihak penyelenggara kontes kecantikan Miss Grand Myanmar pada Minggu, 1 Oktober 2017, langsung mencopot gelarnya. Shwe Eain Si dianggap telah melanggar kontrak karena gagal berperilaku seperti panutan.

Tapi ratu kecantikan tersebut mengaku tidak melanggar peraturan dengan membicarakan politik.

Advertising
Advertising

"Ya, (saya) membuat video tentang teror gerilyawan ARSA di Rakhine, tapi itu bukan syarat untuk gagal memproyeksikan gambar seorang kontestan yang layak," ucapnya, seperti dilansir Daily Mail pada Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca: Pemulangan Pengungsi Rohingya ke Myanmar Tanpa Libatkan PBB

Kekerasan terbaru di wilayah tersebut dimulai pada akhir Agustus lalu ketika gerilyawan menyerang pos keamanan, yang memicu tindakan keras militer.

Militer Myanmar telah dituduh melakukan pembersihan etnis dan melakukan kekejaman luas terhadap muslim Rohingya. Kampanye tersebut telah dikecam Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pembersihan etnis.

Namun Myanmar membantahnya dengan menyatakan pihaknya memerangi teroris Rohingya yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan keamanannya.

DAILY MAILY | NEW YORK POST | YON DEMA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

21 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya