Tersangka Teror di Las Vegas, Pensiunan Akuntan Gemar Berjudi

Selasa, 3 Oktober 2017 09:16 WIB

Stephen Paddock, pelaku penembakan di Las Vegas. (Courtesy of Eric Paddock via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka teror di Las Vegas yang menewaskan lebih dari 50 orang telah diidentifikasi sebagai Stephen Craig Paddock. Pria 64 tahun itu tinggal di sebuah komunitas pensiunan yang tenang di Mesquite, Nevada, sekitar 80 mil timur laut Las Vegas.Paddock, digambarkan sebagai pensiunan akuntan kaya yang gemar berjudi.

Paddock tinggal bersama dengan pacarnya, Marilou Danley, 62 tahun setelah dua kali bercerai. Ia tinggal di Mesquite, terletak di sebuah pinggiran timur Dallas selama beberapa tahun.

Baca: Teror di Las Vegas, Jumlah Korban Tewas Menjadi 50 Orang

Perjalanan hidup Paddock cukup berwarna. Dia anak seorang perampok bank yang akhirnya melarikan diri dari penjara dan berstatus orang paling dicari oleh FBI pada tahun 1970-an.

Stephen Paddock yang merupakan sarjana ekonomi sempat bekerja untuk perusahaan Lockheed Martin, perusahaan kontraktor kedirgantaraan, dari tahun 1985 sampai 1988. Lockheed Martin membenarkan Paddock pernah bekerja di perusahaan itu namun tidak mengidentifikasi rincian jenis pekerjaannya.

Sebagai mantan akuntan, hidupnya berkecukupan. Paddock pernah memiliki dan mengelola kompleks apartemen kelas pekerja di pinggiran kota Dallas, Mesquite, Texas. Dia punya 2 pesawat bermesin tunggal dan mengantongi lisensi sebagai pilot.

Kegemarannya bermain judi di kasino-kasino di Las Vegas, Nevada. Ia dikenal sebagai penjudi dengan nilai taruhan yang tinggi.

Baca: Teror di Las Vegas, Wanita Tua Teman Penembak Ditangkap

Polisi tidak menemukan catatan kriminal yang dilakukan Paddock hingga ia memuntahkan tembakan beruntunt selama sekitar 5 menit di kerumuman pengunjung konser musik country di dekat Mandalay Bay Resrot di Las Vegas, Minggu malam, 1 Oktober 2017. Hampir 60 orang tewas dan sekitar 500 orang terluka.

Sejumlah tetangga mengatakan Paddock tidak menunjukkan keyakinan politik dan ideologis yang kuat selama ini.

"Dia tampak normal, selain dia hidup dengan perjudian," Sharon Judy, mantan tetangganya, seperti yang dilansir New York Times pada 2 Oktober 2017.

Saudaranya, Eric Paddock, yang tinggal di Orlando, mengatakan Paddock bukan orang yang sangat rajin dan agak tertutup. Dia juga tidak memiliki senjata otomatis selama ini. Ppaddock ditemukan tewas setelah menembak dirinya sendiri di kamarnya di lantai 32 hotel Las Vegas. Sheriff Joseph Lombardo dari Clark County, mengungkapkan sedikitnya 10 senjata ditemukan di kamar hotel yang ditempati Paddock. Selain itu ditemukan juga beberapa senapan.

Advertising
Advertising

Baca: Teror di Las Vegas, Begini Kesaksian Tamu

Paddock meninggalkan 17 senapan di kamar hotel, termasuk dua senapan yang dipasang di tripod, 18 senjata di rumahnya, ratusan peluru amunisi, jendela pecah, dan jejak pertanyaan oleh anggota keluarga dan tetangga yang berjuang untuk memahami motifnya.

Sheriff Lombardo menggambarkan Paddock sebagai penyerang tunggal dalam aksi teror di Las Vegas dua hari lalu . Aksinya telah menghancurkanjendela hotel dengan perangkat seperti palu sebelum menembaki sekitar 40 ribu pengunjung yang menikmati konser musik country di dekat hotel tempat ia menginap.

NEW YORK TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya