ISIS Bertanggung Jawab atas Penyerangan Pakai Belati di Prancis

Senin, 2 Oktober 2017 11:45 WIB

Sejumlah petugas kepolisian dan tentara berada dilokasi terjadinya penyerangan distasiun Saint-Charles, Marseille, Prancis, 1 Oktober 2017. Paul-Louis Leger/NEWZULU/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan terhadap dua perempuan di Stasiun Kereta Api Saint-Charles, Marseille, Prancis, pada Ahad, 1 Oktober 2017.

Menurut sejumlah laporan, kedua perempuan itu ditusuk belati di bagian leher dan perut. "Pria pelaku pembunuhan berteriak ‘Allahu akbar’ saat melakukan aksinya," tulis media setempat.

Tak lama kemudian, pelaku serangan tewas ditembak oleh tentara yang sedang berpatroli setelah kantor berita milik ISIS, Amaq, menyatakan pelaku penusukan tersebut adalah salah satu "tentaranya."

Baca: Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

ISIS, organisasi yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi, telah berkali-kali menjadikan Prancis sebagai sasaran serangan.

Advertising
Advertising

Pada November 2015, kelompok yang menamakan dirinya sebagai kaum jihadis itu melancarkan beberapa kali serangan di Paris, yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya.

Baca: Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Pada 14 Juli 2016, ISIS melakukan serangan menggunakan truk besar terhadap kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille di Nice, Prancis. Akibat serangan tersebut, lebih dari 80 orang tewas.

Menurut pernyataan media kampanye ISIS, Amaq, aksi dengan truk tersebut dilancarkan oleh "serdadu" yang ingin mendeklarasikan kekhalifahan di Prancis.

LONG WAR JOURNAL | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya