TEMPO.CO, Zheijang - Dua wanita dilaporkan tewas setelah mempertahankan dan menjaga salib di sebuah gereja di Cina saat topan melanda daerah tersebut. Topan Soudelor, dikutip dari laman Premier Christian Radio, Rabu, 12 Agustus 2015, menyebabkan banjir bandang yang menghantam Provinsi Zhejiang di timur Cina.
Baca: TERUNGKAP: Paus Fransiskus Tak Ingin Jadi Paus, Naksir Cewek
Wilayah tersebut dikenal sebagai daerah yang dihuni sebagian besar penduduk beragama Kristen. Huang Yusong, 77, dan Zhou Yanxiang, 81, dikabarkan meninggal ketika Gereja Protestan Yangmei di Wenzhou dilanda banjir hebat. Keduanya diperkirakan tengah tidur di lantai dasar gereja saat air memnuhi bangunan tersebut.
"Mayat mereka ditemukan beberapa ratus meter dari gereja keesokan harinya," kata seorang sumber kepada ucanews.com yang dilansir dari laman PCR. Laman ini melaporkan bahwa terdapat empat orang yang dengan setia berada di gereja tersebut untuk membela salib mereka dari penggusuran.
Simak: Ajaib, Pria Ini Jalani Operasi Otak Sambil Nyanyi Seriosa
"Kedua wanita tua tidur di lantai dasar karena kaki dan lengan mereka sakit sementara dua lainnya tidur di lantai atas," kata sumber tersebut yang menolak memberitahukan namanya. Setelah kematian kedua wanita, kaum Kristen menyebarkan informasi itu ke media sosial Cina untuk memohon doa bagi dua perempuan. Banyak menyebut mereka sebagai martir.
Selama beberapa bulan terakhir pemerintah dari Partai Komunis yang berkuasa mengkampanye untuk menggusur salib dari gereja dan bangunan keagamaan dengan alasan kesehatan dan keselamatan. Pemerintah Cina dilaporkan menggusur lebih dari 1.200 salib di seluruh Cina dalam dua tahun terakhir, beberapa gereja bahkan dihancurkan.
PREMIER CHRISTIAN RADIO | MECHOS DE LAROCHA
Berita Menarik
Puan Selamat dari Reshuffle, Analis: Kan Anak Mega!
RESHUFFLE KABINET: Pram Masuk, Tapi Mega Gagal Gusur Rini?
Razia di Kos, 7 Wanita Cantik Ini Ternyata Doyan Narkoba