TEMPO Interaktif, Berbahagialah para kolektor batu mulia. Sebentar lagi mereka bakal bisa menikmati kemilau berlian negeri hitam, Zimbabwe.
Sebab, pelarangan terhadap negeri yang sebagian besar penduduknya berkulit hitam untuk berdagang batu berkilau itu ke pasar internasional telah dicabut. Pencabutan itu menyusul ditinggalkannya tambang berlian oleh militer.
Tak hanya pemerintah dan pengusaha tambang di Zimbabwe yang bertepuk tangan, keputusan itu disambut baik oleh Dewan Berlian Dunia (WDC), termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Afrika.
Sebelumnya, Uni Eropa dan Amerika Serikat memboikot perdagangan permata mulia dari Zimbabwe karena sejumlah pejabat militer negara ini menguasai tambang-tambang berlian di sana tanpa hak sejak 2009.
Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Eropa, Catherine Ashton, mengatakan kepada Reuters, "Uni Eropa mendukung pencabutan tersebut menyusul komitmen pemerintah Zimbabwe meninggalkan ladang berlian yang dikuasai militer."
Dalam sebuah pernyataannya, WDC menyebutkan, Zimbabwe bakal segera mengekspor berlian ke pasar dunia setelah tambang berlian yang dioperasikan oleh perusahaan Marange Resources dan Mbada beroperasi kembali.
Reuters melaporkan, selama ini pemerintah Zimbabwe memiliki saham di Marange Resources dan 50 persen saham di Mbada, sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki pula oleh investor Afrika Selatan.
BBC | CA