Vladimir Putin. REUTERS/Alexei Nikolskyi/SPUTNIK/Kremlin
TEMPO.CO, Paris - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Turki menembak jet tempur Rusia untuk melindungi pasokan minyak dari kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Putin menyatakan tudingan itu saat berpidato dalam Konferensi Iklim Dunia (COP) ke-21 di Paris, Prancis, pada Senin 30 November 2015. Amarah Putin belum reda karena jet tempur Rusia ditembak jatuh oleh Turki di perbatasan Suriah pada 24 November lalu.
Sebelum menumpahkan tudingannya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berusaha mendekati Putin dengan menawarkan pertemuan saat keduanya bertemu di luar ruang konferensi. Putin menolak tawaran Erdogan bertemu.
"Kami memiliki segala alasan untuk memikirkan bahwa keputusan menembak jatuh pesawat kami adalah diarahkan dengan keinginan melindungi pasokan minyak ke wilayah Turki," kata Putin, seperti dilansir News.com.au pada Selasa, 1 Desember 2015.
"Kami menerima informasi tambahan yang sayangnya menunjukkan minyak yang dikeluarkan dari daerah yang dikuasai ISIS, diangkut untuk skala industri ke Turki," kata Putin menambahkan.
Menanggapi tuduhan Rusia tersebut, Erdogan mengatakan siap untuk melepaskan jabatannya jika tuduhan itu terbukti benar. "Kami tidak membeli minyak dari teroris. Jika terbukti saya akan melepaskan jabatan saya," kata Endrogan, seperti dilansir RT News pada 30 November 2015.
Tidak sampai disitu, Endrogan menyerang balik Putin dengan menggunakan daftar hitam milik intelijen Amerika Serikat yang menyebutkan warga Rusia bernama Kirsan Ilyumzhinov berbisnis minyak dengan ISIS.
Hubungan Rusia-Turki memburuk setelah jatuhnya Rusia Su-24 oleh jet Turki di atas wilayah perbatasan Suriah pada 24 November lalu. Setelah itu, Rusia langsung memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Turki termasuk melarang beberapa organisasi Turki dan impor barang tertentu , serta membatalkan kebijakan bebas visa bagi warga negara Turki yang bepergian ke Rusia mulai tahun depan.
Meskipun terdapat ketegangan di antara keduanya, namun baik Putin maupun Endrogan menyesalkan peristiwa tersebut.
Putin mengaku bahwa secara pribadi dia sedih dengan memburuknya hubungan dengan Turki. Dia mengatakan bahwa telah mendengar klaim Ankara bahwa bukan Erdogan yang membuat keputusan untuk menjatuhkan jet tempur Rusia.