Ini Rangkaian Teror Paris: Stadion Bola hingga Konser Rock

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 15 November 2015 03:57 WIB

Korban yang tewas dalam teror di Paris (AP)

TEMPO.CO, Paris - Hampir 130 orang atau setidaknya 129 orang sejauh ini dinyatakan tewas dan lebih dari 300 luka-luka akibat teror di Paris, Juma’t, 13 November lalu. Tragedi ini yang terburuk sejak pengembonan kereta di Madrid pada 2004 yang menewaskan 191 orang.

Baca juga:
Drama Teror Paris, 130 Tewas: Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Heboh Penjara Buaya Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya

Beriku ini rangkaian kejadian di 5 lokasi di Paris:
1. Pukul 21.20 (waktu setempat) di Stade de France Saint Denis
Di stadion ini mulai terjadi ledakan pertama dari tiga ledakan di luar stadion ini saat pertandingan sepak bola persahabatan antara Prancis dan Jerman.

2. Pukul 21.25 (Restoran Le Carillon dan Le Petit Cambodge )
Di sini terjadi penembakan. Sebanyak 14 orang meninggal.

3. Pukul 21:32 (Casa Nostra)
Lima orang meninggal karena serangan senapan mesin.

4. 21.38 ( La Belle Equipe )
Serangan senjata api membunuh setidaknya 19 orang.

5. 21.49 (Le Bataclan Boulevard Voltaire)
Setidaknya 87 orang tewas setelah empat penyerang memberondongnya dengan senapan.

Pelaku dan penangkapan
Semua teroris sekarang diyakini tewas. Sebagian besar tewas setelah meledakkan diri dengan bom bunuh diri. Tiga warga Prancis ditangkap di Belgia. Mereka dianggap terlibat. Salah satu dari mereka menyewa mobil yang digunakan oleh teroris.

Salah seorang penyerang disebutkan dalam media Prancis sebagai Ismaïl Omar Mostefai. Warga Prancis 29 tahun itu diidentifikasi dari jari yang ditemukan di lokasi pembantaian di gedung konser Bataclan.


Tragedi di Tempak Konser Le Bataclan



Empat teroris menyerang konser grup musik rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal. Sebanyak 87 orang. Penyerang menggunakan senjata otomatis, menghamburkan peluru pada kerumunan sekitar 1.500 orang. Seorang saksi mendengar mereka berteriak 'Allahu Akbar' dan menyebutkan soal serangan udara Perancis melawan ISIS di Suriah.

Penonton yang terjebak dalam serangan itu menggunakan media sosial untuk meminta bantuan polisi. "Aku masih di Bataclan, lantai 1.” Ada lagi yang melaporkan: “ Silakan polisi menyerang. Masih ada yang hidup di sini. Tapi mereka membunuhnya satu per satu."

Sekitar tengah malam, tak lama setelah Presiden Prancis Hollande berpidato, pasukan khusus Prancis menyerbu Le Bataclan untuk mengakhiri drama penyanderaan penonton. Semua penyerang akhirnya tewas. Satu ditembak petugas, yang lain tewas dalam ledakan bom bunuh diri.

Drama di Stadion Sepak Bola




Presiden Hollande menghadiri pertandingan persahabatan internasional antara Perancis dan Jerman di Stade de France. Ledakan pertama terjadi sekitar 20 menit setelah pertandingan dimulai. Presiden Hollande yang telah menerima briefing dari petugas keamanan akhirnya meninggalkan stadion untuk mengadakan rapat kabinet darurat.

Ledakan selanjutnya terjadi pada 21.30 dan 21.50. Sebanyak tiga orang tewas. Semua ledakan disebabkan oleh pembom bunuh diri meledakkan diri di lokasi dekat dengan stadion. Pertandingan sepak bola tetap berlangsung hingga selesai kendati terjadi ledakan.

GUARDIAN| BBC| TIM TEMPO

Baca juga:

Drama Teror Paris, 130 Tewas: Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Heboh Penjara Buaya Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

22 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

27 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

28 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

33 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya