TEROR PARIS: 5 Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 15 November 2015 01:33 WIB

Sejumlah penonton melarikan diri dan menolong temannya saat terjadi penyerangan bersenjata di gedung konser Bataclan, Paris, Prancis, 13 November 2015. Lebih dari 120 orang tewas saat teroris menyerang dan menyandera penonton saat sebuah konser berlangsung. Youtube.com

TEMPO.CO, Paris - Serangan sekelompok orang di berbagai tempat di Paris pada Jum’at malam, 13 November 2015, waktu setempat membuat dunia tergoncang. Salah satu peristiwa memilukan terjadi di gedung konser Bataclan, Paris, yangmampu menampung 1.500 penonton.

Baca juga:
Teror Paris: Foto Mengerikan, Tempat Konser Bersimbah Darah
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!



Gedung Bataclan yang bersimbah darah (Dailymail)

"Gedung Bataclan seperti medan perang. Ada darah di mana-mana, ada mayat di mana-mana, “ kata seorang saksi seperti dikutip Guardian. Berikut fakta-fakta yang perlu Anda ketahui:



1. Jumlah Korban



Pada Sabtu, 14 November, Kantor Berita Reuters melaporkan jumlah orang yang meninggal 127 orang. Sebanyak 67 orang dalam kondisi kritis, dan 116 orang terluka. (Baca : Jumlah Korban Tewas Teror Paris 128 orang). Perkembangan terakhir, Sabtu malam, 14 November 2015, waktu Paris, korban tewas mencapai 129 orang. Lalu, pada Minggu malam, 15 November, rumah sakit di Paris melaporkan ada tambahan 3 orang lagi tewas, sehingga korban yang meninggal menjadi 132 orang.


Advertising
Advertising


2. Lokasi Teror:


Lokasi Teror (DAILYMAIL)
a. Bar La Belle Equipe: setidaknya 19 orang tewas ditembak
b. Bar Le Carillon dan b. Restoran Le Petit Cambodge: sekitar 12 orang tewas ditembak.
c. Restoran La Casa Nostra: setidaknya 5 orang tewas diserang senjata api.
d. Stadiun nasional, Stade de France, terjadi ledakan, 7 orang tewas.
e. Gedung konser Bataclan: sedikitnya 89 orang tewas



3.Nasib Pelaku:
Sebanyak 8 pelaku dalam serangan di sejumlah itu tewas. Sebagian besar tewas karena bom bunuh diri dan hanya satu yang ditembak mati aparat keamanan. Tapi pemerintah Prancis belum bisa memastikan apakah semua pelaku dalam serangkaian terror itu telah tewas. (Baca : 7 Pelaku Teror Paris Tewas dalam Bom Bunuh Diri)

Salah seorang penyerang disebutkan dalam media Prancis sebagai Ismaïl Omar Mostefai. Warga Prancis 29 tahun itu diidentifikasi dari jari yang ditemukan di lokasi pembantaian di gedung konser Bataclan. (Baca: Penyerang Itu Bernama Omar Mostefai)



4. Dalang:
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan massif itu. Seperti dilansir CNN, ISIS melalui pernyataan tertulisnya ke banyak pengikut dan media, mengklaim telah mengirimkan kader militannya dengan rompi bom bunuh diri, berikut senapan mesin ke sejumlah lokasi di jantung kota Paris. (Baca: ISIS Klaim di Balik Serangan Teror di Paris)



5. Pembalasan Prancis:



Francois Hollande (BBC)
Presiden Prancis Francois Hollande secara terbuka mengutuk ISIS sebagai dalang teror mengerikan di Paris. Hollande menyebut, serangan teror serentak di Paris sebagai tindakan perang. "Saya bersumpah akan melawan tanpa ampun terhadap mereka," kata Hollande dalam keterangannya seperti dilansir BBC, Sabtu 14 November 2015. (Baca: Detik-detik Tragedi dan Pernyataan Hollande )



Raqqa, serangan jet tempur Prancis (Dailymail)

Pemerintah Prancis kemudian membalasnya dengan melakukan serangan udara terhadap sebuah kamp pelatihan ISIS di Suriah, Minggu malam, 15 November waktu setempat. Kementerian Pertahanan Perancis menyatakan, serangan udara yang menghantam kawasan Raqqa.Dua puluh bom dijatuhkan, menghancurkan kamp pelatihan.( Baca juga: Balas Teror, Jet Tempur Prancis Jatuhkan 10 Bom ke Kamp ISIS



GUARDIAN | REUTERS | BBC | TIM TEMPO

Baca juga:
Teror Paris: Foto Mengerikan, Tempat Konser Bersimbah Darah
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

27 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

32 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya