Pasca Ditangkap Polisi, Ahmed Mohamed Pilih Pindah Sekolah

Reporter

Sabtu, 19 September 2015 05:54 WIB

Ahmed Mohamed (kanan), melambaikan tangan bersama kakaknya Eyman Mohamed, saat kembali ke rumah di Irving, Texas, 16 September 2015. Polisi membebaskan Ahmed dari segala tuduhan. AP/Brandon Wade

TEMPO.CO , Texas:Ahmed Mohamed, 14, yang menjadi fokus setelah ditahan karena jam buatannya untuk proyek sains sekolah disangka bom, tidak akan kembali melanjutkan pendidikannya di sekolahnya, SMA MacArthur, Austin.

Ayahnya, Mohamed Elhassan Mohamed, mengatakan anaknya akan dipindahkan ke sekolah lain tetapi belum menentukan sekolah mana.

Mohamed yang bermigrasi ke Amerika Serikat dari Sudan, percaya anaknya menjadi sasaran karena bukan berkulit putih dan agamanya, Islam.

"Dia tidak pernah menimbulkan masalah. Nama anak saya, Ahmed dan Mohamed menyebabkan orang menganggap umat Islam adalah teroris tetapi kami menginginkan perdamaian," kata Mohamed seperti yang dilansir CNN, Jumat 18 September 2015.

Menurutnya, pihak sekolah tidak menghubunginya memberitahu anaknya ditahan dan dia mengetahui kejadian itu ketika dihubungi polisi.

"Ketika sampai di kantor polisi, saya melihat anak saya yang diborgol, dikelilingi lima polisi dan sekolah kemudian memenjarakan Ahmed selama tiga hari," katanya.

Kejadian itu yang menyentuh hari banyak orang menyebabkan Ahmed menjadi perhatian sehingga mendapat undangan dari Gedung Putih, pujian dari CEO Facebook Mark Zuckerberg serta muncul dalam acara 'Good Morning America' ABC.

Hashtag Twitter #IStandWithAhmed dan #EngineersForAhmed menarik lebih sejuta pos dan tweet.

Ahmed mengatakan: "Ketika kejadian saya sangat takut dan malu tapi sekarang gembira. Saya mendapat dukungan dari seluruh dunia dan dukungan itu bukan hanya untuk saya tapi untuk menjadi pengalaman."

Dalam wawancara dengan wartawan MSNBC, Chris Hayes, Ahmed mengatakan dia ditarik keluar dari kelas oleh kepala sekolah serta lima anggota polisi dan dibawa ke sebuah kamar untuk siasat selama satu jam setengah.

Mereka tidak mengizinkan dia menghubungi orangtuanya dengan alasan sedang diinterogasi. "Saya merasa seperti penjahat, seperti teroris seperti digelar teman sekolah hanya karena ras dan agama saya," katanya.

CNN|YON DEMA

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

12 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

17 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

18 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

20 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

20 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

1 hari lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya