Bocah Ini Ditangkap Polisi Hanya Gara-gara Jam  

Reporter

Kamis, 17 September 2015 05:39 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Texas - Ahmed Mohamed hanya ingin mendapat pujian dari gurunya. Tapi remaja 14 tahun itu justru ditangkap dan diborgol polisi. Insiden berbau rasis ini menjadi trending topic sejagat di Twitter, Rabu, 16 September 2015, setelah media massa Amerika Serikat melaporkan bahwa kepolisian Kota Irving, Negara Bagian Texas, menangkap Mohamed gara-gara remaja itu membawa jam yang ia buat ke sekolah.

Bocah Amerika keturunan Sudan tersebut baru duduk di kelas IX Sekolah Menengah Pertama MacArthur selama beberapa pekan. Bocah jenius yang gemar membuat peralatan sendiri itu hendak memamerkan jam buatannya kepada sang guru. Bukannya bangga atas kemampuan muridnya itu, guru elektronik Mohamed justru khawatir.

“Dia bilang bagus sekali,” kata Mohamed kepada Dallas Morning News, Rabu. “Tapi ia meminta saya untuk tidak menunjukkannya kepada guru lain.”

Masalah bagi Mohamed meledak saat jam digital yang dibuatnya berbunyi pada jam pelajaran bahasa Inggris. Sang guru, yang melihat jam itu, menuduh Mohamed membawa bom. Jam tersebut kemudian disita. Kemudian pada jam pelajaran keenam, kepala sekolah menarik remaja itu dari kelas. Rupanya, pihak sekolah langsung memanggil polisi untuk menginterogasi Mohamed.

“Mereka membawa saya ke sebuah ruangan berisi lima polisi. Mereka menggeledah saya dan bertanya, apakah saya membuat bom. Saya jawab tidak. Tapi seorang polisi menyebut jam saya mirip bom di film,” ucap Mohamed. Ia kemudian digelandang dari sekolah dengan tangan diborgol seperti pelaku kriminal. Ia bahkan tidak boleh ditemani orang tuanya selama interogasi.

Setelah insiden pada Senin itu, Mohamed diskors selama tiga hari dan masih menghadapi ancaman pidana membuat bom palsu, meski ia berkukuh yang dibuatnya adalah jam. Ayahnya, Mohamed Elhassan, menuding insiden ini terjadi karena islamophobia. “Dia hanya ingin membuat sesuatu yang baik. Tapi, karena namanya Mohamed dan ada peristiwa 11 September, anak saya diperlakukan dengan salah,” tutur sang ayah.

Laporan Dallas Morning News pada Selasa malam waktu setempat tentang Mohamed sontak membuat jurnalis, pakar teknologi, dan para penemu Amerika murka. Tagar #IstandwithAhmed dan #helpAhmedmake menjadi topik terpopuler di Amerika Serikat hanya dalam hitungan jam. Foto Mohamed dengan kaus NASA dan tangan diborgol pun beredar luas di dunia maya.

DALLAS MORNING NEWS | NBC-DFW | THE WASHINGTON POST












Advertising
Advertising

Berita terkait

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 menit lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

5 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

7 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

11 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

13 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

14 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

15 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

15 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 hari lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya