Demi ISIS, Ibu Ini PergiTitipkan Anak ke Pengasuh

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 04:50 WIB

Para anak-anak terlihat sedang membawa makanan, untuk dibagikan pada pengungsi lain. Mereka meninggalkan Suriah akibat perang sipil yang berkepanjangan. Sanliurfa, Turki, 22 Maret 2015. Carl Court / Getty Images

TEMPO.CO , Sydney: Satu hari perempuan ini memanggil pengasuh dua anaknya yang masih kecil. Ia meminta sang pengasuh merawat anak-anaknya sementara ia akan mengambil mobil barunya di satu tempat.



Ternyata sampai hari ini, 26 Mei 2015, Jasmina Milovanov tak pulang menemui anak-anaknya, seorang putera usia tujuh tahun dan putrinya berumur lima tahun.



Ibu kandung Milovanov sudah mencium gelagat aneh putrinya yang mendadak hilang. Ia menduga anaknya itu telah dicuci otaknya oleh milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).



"Dia tidak pernah menyebutkan apa-apa, aku bahkan melihat dia minggu sebelum dan dia baik-baik saja. Mungkin dia dicuci otak. Dia begitu muda dan naif." kata ibunya.

Saat menghilang pada awal Mei, Milovanov menggunakan nama Assma Abdulla. Ia sempat mengunggah pesan di akun Facebooknya memberitahu dirinya telah tiba di Suriah. "Di tanah diberkati sham (Suriah)... penerimaan yang buruk ... Maafkan aku untuk segalanya," tulisnya. Ia kemudian menghapus pesan yang diunggahnya.

Pada 3 Mei lalu, ia mengirim pesan singkat kepada mantan suaminya yang tinggal di Turki. Pesannya, ia meminta eks suaminya pulang ke Sydney agar dapat merawat anak-anaknya karena ia telah berada di Suriah.



Milovanov, menurut ibunya, diduga memiliki link ke perekrut ISIS terkenal yang mungkin telah memikat dia untuk pergi ke Suriah.



Advertising
Advertising

Tak hanya Milavanov, warga Australia lainnya juga telah meninggalkan Australia untuk bergabung dengan ISIS . Pria itu asal Brisbane usia 23 tahun. Ashley Dyball, nama pria itu, dilaporkan telah mengunggah beberapa pesan di akun Facebooknya yang mengatakan ia menuju "garis depan besok # ISIS Sialan".

Ia juga menampilkan gambar dirinya mengenakan gigi kamuflase dan memegang senapan serbu, mengatakan: "Tidak ada berita adalah berita baik Lewatkan semua orang dari rumah berharap Anda (sic) semua baik #YPG # F *** THEISLAMICSTATE.".

Laporan-laporan media mengatakan Dyball mungkin memiliki hubungan dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi yang memerangi militan ISIS di Suriah dan Irak.

Pemerintah Australia mencatat lebih dari 100 orang warganya telah bergabung dengan ISIS dan sekitar 30 orang di antaranya telah tewas.

NEWS.COM.AU|YON DEMA

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

6 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

6 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

7 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya