TEMPO.CO, Hawija - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video perbuatan sadis dan barbarnya. Video itu menayangkan delapan tubuh pria digantung di jalan Kota Hawija, Irak.
Warga dan kendaraan lalu lalang melintas di bawah jasad-jasad yang digantung. Beberapa anak-anak menyaksikan jasad yang digantung dengan kaki diikat di atas tiang besi dan kepala menggantung di bawah.
Seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, 7 Maret 2015, belum diketahui siapa delapan korban ISIS yang diperlakukan tidak manusiawi itu. Ada dugaan mereka tentara Irak dan ada yang menduga tentara Kurdi. Beberapa di antara korban yang digantung mengenakan pakaian militer.
Hawija dihuni mayoritas muslim Sunni. Di kota ini terletak jalan tol menuju Mosul, kota kedua terbesar di Irak dan Baghdad, ibu kota Irak.
ISIS telah mempersiapkan Hawija sebagai tempat yang baru untuk melancarkan operasinya setelah pasukan Irak yang dilatih oleh Amerika Serikat kembali menguasai Mosul.
Saat pasukan Amerika Serikat ditarik dari Irak, terjadi aksi kekerasan di Hawija pada April 2013. Ini awal pasukan pemerintah menyerang kamp para pemberontak di kota itu pada 24 April 2013 yang menewaskan puluhan warga sipil. Sebanyak 300 orang tewas dalam aksi tembak selama tiga hari itu.
DAILY MAIL | MARIA RITA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
3 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
22 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
23 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
32 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
33 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
34 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
34 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
35 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
35 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
35 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya