Warganya Disandera, Jepang Hubungi ISIS

Reporter

Jumat, 23 Januari 2015 07:14 WIB

ISIS merilis video dua orang Jepang yangmereka sandera, KenjiGoto Jogo (kiri) dan Haruna Yukawa (kanan). ISIS meminta tebusan 200 juta dolar Amerika. AP

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Jepang berupaya menghubungi kelompok Negara Islam (Islamic State atau dulu bernama ISIS) untuk menyelematkan nasib dua warganya yang disandera kelompok teroris ini. Menurut Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pemerintah memiliki tenggat waktu hingga Jumat siang pukul 2.50 waktu setempat.

Pemerintah, kata Suga, berupaya menyelamatkan dua sandera ini. Pintu komunikasi akan dibuka melalui pihak ketiga. Namun Suga tak menjelaskan apakah pemerintah akan membayar sandera atau tidak kepada ISIS. (Baca: Pasukan Kanada Adu Tembak dengan ISIS)

Dua warga Jepang, Kenji Goto dan Haruna Yukawa diculik ISIS. Pemerintah diberi waktu selama 72 jam untuk membayar uang tebusa sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,4 triliun untuk membebaskan kedua orang ini. Bila tidak, ISIS mengancam akan memenggal mereka. (Baca: ISIS Gunakan Hewan untuk Latihan Penggal Manusia)

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan, pihaknya berpacu dengan waktu untuk memutuskan nasib kedua orang tersebut. "Saya telah memerintahkan pemerintah menggunakan semua jalur diplomatik yang memungkinkan untuk menjamin pembebasan kedua orang itu," kata Abe.

Abe baru kembali dari lawatan ke Timur Tengah. Abe bertemu dengan sejumlah kepala negara seperti Presiden Palestina Mahmoud Abbas, serta Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Jepang tidak akan pernah menyerah pada terorisme. Jepang akan melakukan yang terbaik dalam perlawanan terhadap terorisme, bahu membahu dengan masyarakat internasional," kata Abe.

ISIS telah membunuh lima tawanan Barat sejak agustus tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya ISIS mengancam tawanan Jepang.

CNN | THE TELEGRAPH | WINONA AMANDA

Terpopuler
Pria Ini Paling Sering Naik Pesawat di Dunia
Buntut Charlie Hebdo, Wali Kota Paris Gugat Fox

Pelayanan Buruk, Maskapai Ryanair Didenda Rp 7,9 M

Australia Soroti Lansia Duduk di Lantai Kereta

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya