Dalam Sepekan, 300 Orang Tewas di Laut Mediterania  

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 12:05 WIB

Sebuah keluarga imigran beristirahat di pusat imigrasi di Pulau Lampedusa, Italia (5/10). Lampedusa, adalah pulau kecil yang terletak diantara Sisilia dan selat yang memisahkan Tunisia dan Libya ini telah menjadi tujuan lebih dari 10 ribu imigran gelap yang datang dengan kapal tak layak. REUTERS/Antonio Parrinello

TEMPO.CO, Tripoli - Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan pengungsi, UNHCR, melaporkan sedikitnya 300 orang tewas dalam tragedi kapal tenggelam di Laut Mediterania dalam sepekan terakhir. Kebanyakan penumpang kapal itu datang dari Afrika menuju Eropa.

Dikutip dari UN News Centre, 26 Agustus 2014, Melissa Fleming, juru bicara UNHCR, mengatakan 1.889 orang telah tewas tahun ini dan 1.600 di antaranya tewas pada Juni 2014.(Baca:250 Imigran Libya Ditemukan Tewas Tenggelam )

Insiden kapal tenggelam terbesar terjadi pada Jumat lalu. Kapal yang membawa 270 penumpang tenggelam di Garibouli, sebelah timur Tripoli. Hanya 19 orang yang selamat. Penjaga pantai Libya telah menemukan 100 jasad, termasuk 5 anak-anak dan 7 perempuan.

Insiden kedua adalah perahu tenggelam pada Sabtu malam, 23 Agustus 2014. Angkatan laut Italia menemukan perahu karet yang rusak 20 kilometer dari perairan Libya. Sebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi dan 18 jasad ditemukan, sementara 10 orang diduga masih hilang. Para penumpang berasal dari Mali, Pantai Gading, Guinea, dan Sudan.

Insiden ketiga terjadi pada Ahad malam, 24 Agustus 2014. Sebuah perahu nelayan yang membawa 400 orang terbalik di utara perairan Libya. Perahu tersebut pergi dalam cuaca buruk. Angkatan Laut Italia dan penjaga pantai Libya yang bekerja sama dengan kapal dagang di sekitar lokasi terbaliknya kapal itu berhasil menyelamatkan 364 orang. Laporan terakhir, 24 jasad ditemukan.

Menurut laporan UNHCR, penumpang kapal-kapal tersebut kebanyakan berasal dari Libya, yang sedang dilanda perang saudara. Tujuan mereka adalah Italia.(Baca: Aktivis HAM Libya Tewas Ditembak di Rumah)

Dalam beberapa tahun terakhir, menurut UNHCR, imigran dari Afrika terus mempertaruhkan nyawa mereka untuk masuk wilayah Eropa melalui laut. Pada 2011, 1.500 orang tewas. Tahun 2012, 500 orang tewas, 2013 lebih dari 600 orang. Pada 2014, 1.880 orang tewas. Tujuan mereka ke Eropa adalah mencari suaka politik, keamanan, makanan, air, obat-obatan, dan tempat tinggal.



UN NEWS CENTRE | VIQIANSAH DENNIS
Baca juga:
Malaysia Bebaskan TKI dari Dakwaan Berkhalwat
BBM Dibatasi, Distribusi Barang Molor
2 Juta Pil Ekstasi Ditemukan AL Myanmar
BBM Langka, Biaya Logistik Naik 15 Persen

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya