TEMPO.CO, Gaza – Upaya Mesir untuk menjadi penengah konflik antara Hamas dan Israel yang sudah menewaskan lebih dari 170 orang mendapat sambutan negatif dari penguasa Jalur Gaza tersebut. Lewat situs resminya, Hamas dengan tegas menolak proposal perdamaian yang menawarkan gencatan senjata pada kedua kubu ini.
“Pertempuran kami dengan musuh akan berlanjut dan akan meningkatkan keganasan serta intensitas," kata Hamas, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa, 15 Juli 2014.
Pemimpin senior dari kelompok bersenjata ini, Khaled al-Batch, menyatakan mereka sebenarnya menyambut baik peran Mesir dalam mengakhiri agresi Israel dan membela rakyat Palestina. Tapi mereka tidak akan menerima usul gencatan senjata tanpa syarat.
“Gencatan senjata untuk jangka pendek dan kemudian menegosiasikan persyaratan tidak bisa diterima. Kami sudah melakukan ini sebelumnya dan gagal,” kata Al-Batch. “Yang dibutuhkan sekarang adalah menyepakati tuntutan Palestina, terutama mengakhiri pengepungan (oleh Israel) dan membuka perbatasan. Jika tidak, sejarah akan terulang kembali,” katanya. (Baca: Palestina Minta Perlindungan Internasional)
Usul Mesir yang mulai berlaku pada Selasa, 15 Juli 2014, pukul 02.00 waktu setempat itu menyeru kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata dalam waktu 12 jam dan diikuti dengan negosiasi di Kairo dalam waktu 48 jam setelah pemberlakuan gencatan senjata. (Baca: Mesir Siap Turun Tangan Damaikan Israel-Palestina)
Mesir merupakan negara yang pernah berkonflik panjang dengan Israel. Presiden Mesir ketiga, Anwar Sadat, bertaruh nyawa untuk mendamaikan kedua negara bertetangga itu. Kedua negara kemudian sepakat mengakhiri konflik selama 30 tahun dengan menandatangani perjanjian damai di Camp David pada September 1978.
Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter menjadi saksi saat Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin menandatangani perjanjian damai. Sadat dan Begin kemudian dianugerahi Nobel Perdamaian setahun setelah perjanjian itu ditandatangai.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan
Israel: Roket Hamas Putuskan Pasokan Listrik Gaza
Bandara Libya Dibom, Puluhan Pesawat Hancur
Berita terkait
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya
2 jam lalu
Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing
4 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel
Baca SelengkapnyaHamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan
15 jam lalu
Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.
Baca SelengkapnyaSiprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK
17 jam lalu
Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam
Baca SelengkapnyaIsrael Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas
18 jam lalu
Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.
Baca SelengkapnyaCina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing
19 jam lalu
Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah
1 hari lalu
Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional
Baca Selengkapnya'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina
1 hari lalu
Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.
Baca Selengkapnya18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera
1 hari lalu
Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.
Baca SelengkapnyaMakin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya
2 hari lalu
Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.
Baca Selengkapnya