Pelayat membawa mayat para mujahid Palestina yang tewas akibat terkena serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di kamp pengungsi Rafah, di Jalur Gaza, 11 Juli 2014. Lebih dari 100 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel selama empat hari. (AP Photo)
TEMPO.CO,Gaza - Militer Israel memerintahkan rakyat Palestina yang tinggal di Jalur Gaza utara segera mengungsi. Dalam pernyataan tersebut, militer Israel meminta warga mengosongkan wilayah itu demi "keselamatan mereka sendiri".
"Kami berencana menyerang daerah tersebut dengan kekuatan penuh dalam 24 jam. Langkah ini dilakukan sebagai aksi mempertahankan diri terhadap serangan Hamas di Gaza," kata Jenderal Motti Almoz, kepala juru bicara militer Israel, seperti dilaporkan Times, Sabtu, 12 Juli 2014.
Menurut laporan dari pejabat militer senior Israel, setidaknya 2.000 roket hancur dalam serangan balasan di Gaza. Intelijen Israel menyebutkan Hamas telah meluncurkan 6.000 roket dan mortir sebelum operasi itu dimulai.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmud Abbas memerintahkan Hamas menghentikan peluncuran roket ke Israel. "Apa yang kamu harapkan dari meluncurkan roket?" katanya tanpa menunjuk Hamas ataupun militer Israel. "Kami lebih memilih melawan dengan bijak dan sesuai aturan," kata Abbas dalam siaran televisi Palestina.
Usaha Perserikatan Bangsa-Bangsa mendamaikan kedua negara sepertinya belum berhasil. Hingga saat ini, pihak Israel belum berencana menghentikan serangan ke Gaza. "Kami telah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.