PBB Anggap Referendum di Crimea Ilegal  

Reporter

Jumat, 28 Maret 2014 16:00 WIB

Seorang pria dalam seragam dberdiri berjaga selama merebut kapal korvet Khmelnitsky Ukraina di Sevastopol, Crimea (20/3). Pro-Rusia menyita kapal perang Ukraina Kamis, kapal Khmelnitsky dan Kapal Lutsk yang direbut oleh pasukan pro-Rusia. AP/Andrew Lubimov

TEMPO.CO, New York - Sidang Umum PBB menyetujui sebuah resolusi mengenai penegasan kembali atas pengakuan wilayah kesatuan Ukraina dan menyatakan referendum di Crimea untuk bergabung dengan Rusia adalah ilegal.

Pengambilan suara yang digelar pada Kamis, 27 Maret 2014 mengenai Ukraina tersebut didukung oleh 100 negara dengan 11 negara menolak dan 58 negara lainnya abstein. (Baca: Mantan Kanselir Jerman Dukung Putin Soal Ukraina).

Jawaban "yes" pada pemungutan suara tersebut ternyata melebihi perkiraan semula. Hampir separuh anggota PBB mendukung resolusi itu dan menolak intervensi Rusia guna mengambil alih wilayah di kawasan Laut Hitam. Kendati demikian, resolusi di sidang umum bersifat tidak mengikat.

Rusia jauh-jauh hari menyatakan akan memboikot atau memveto keputusan Dewan Keamanan bila lima negara anggota Dewan ini mengadakan sidang membicarakan Crimea. Namun, sidang yang diikuti 15 anggota Dewan Keamanan dengan sponsor Barat akan memberi tekanan terhadap Rusia.

Sebelum pemungutan suara digelar, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Deshchytsia, mengatakan kepada Dewan bahwa integritas dan kesatuan wilayah negaranya telah diinjak-injak secara kejam oleh Rusia. Negeri Beruang Merah ini salah satu pemegang hak veto dari lima negara di PBB.

"Dengan dukungan suara seperti ini, berarti Anda telah mendukung Piagam PBB. Bagi yang menolak atau abstein, mereka telah merusaknya," ujar Deschytsia, yang memilih "yes." (Baca: Kelompok G-7 Sepakat Isolasi Rusia).

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, memilih suara "no". Menurut dia, ketidakadilan bersejarah di Crimea telah diperbaiki. Lagipula, orang-orang itu telah menyatakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri ingin bergabung bersama Rusia. (Baca pula: Ukraina Tarik Pasukannya dari Crimea).

AL JAZEERA | CHOIRUL



Berita terkait

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

33 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

36 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

37 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

37 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

41 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

41 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

42 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

43 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

43 hari lalu

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

43 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya