TEMPO.CO, New York - Sidang Umum PBB menyetujui sebuah resolusi mengenai penegasan kembali atas pengakuan wilayah kesatuan Ukraina dan menyatakan referendum di Crimea untuk bergabung dengan Rusia adalah ilegal.
Pengambilan suara yang digelar pada Kamis, 27 Maret 2014 mengenai Ukraina tersebut didukung oleh 100 negara dengan 11 negara menolak dan 58 negara lainnya abstein. (Baca: Mantan Kanselir Jerman Dukung Putin Soal Ukraina).
Jawaban "yes" pada pemungutan suara tersebut ternyata melebihi perkiraan semula. Hampir separuh anggota PBB mendukung resolusi itu dan menolak intervensi Rusia guna mengambil alih wilayah di kawasan Laut Hitam. Kendati demikian, resolusi di sidang umum bersifat tidak mengikat.
Rusia jauh-jauh hari menyatakan akan memboikot atau memveto keputusan Dewan Keamanan bila lima negara anggota Dewan ini mengadakan sidang membicarakan Crimea. Namun, sidang yang diikuti 15 anggota Dewan Keamanan dengan sponsor Barat akan memberi tekanan terhadap Rusia.
Sebelum pemungutan suara digelar, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Deshchytsia, mengatakan kepada Dewan bahwa integritas dan kesatuan wilayah negaranya telah diinjak-injak secara kejam oleh Rusia. Negeri Beruang Merah ini salah satu pemegang hak veto dari lima negara di PBB.
"Dengan dukungan suara seperti ini, berarti Anda telah mendukung Piagam PBB. Bagi yang menolak atau abstein, mereka telah merusaknya," ujar Deschytsia, yang memilih "yes." (Baca: Kelompok G-7 Sepakat Isolasi Rusia).
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, memilih suara "no". Menurut dia, ketidakadilan bersejarah di Crimea telah diperbaiki. Lagipula, orang-orang itu telah menyatakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri ingin bergabung bersama Rusia. (Baca pula: Ukraina Tarik Pasukannya dari Crimea).
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO
33 hari lalu
Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.
Baca Selengkapnya24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar
36 hari lalu
24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?
Baca SelengkapnyaTeror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat
37 hari lalu
Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?
Baca SelengkapnyaKilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka
37 hari lalu
143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.
Baca SelengkapnyaMenengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia
41 hari lalu
Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaVladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?
41 hari lalu
Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia
Baca SelengkapnyaVladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu
42 hari lalu
Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin
43 hari lalu
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia
43 hari lalu
Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.
Baca SelengkapnyaPutin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat
43 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO
Baca Selengkapnya