TEMPO.CO, Jakarta - Mohammad Mursi masih terpampang di berbagai sudut jalan Mesir pekan ini. Namun poster itu bentuk penghinaan, lantaran ada tanda silang di wajah Mursi. Namun di kota Nasr, tepatnya di Masjid Rabaa al-Adaweya, bagian timur Kairo, poster wajah sang presiden terguling masih terpasang rapi. (Baca: Mursi Digulingkan, Rakyat Berpesta)
Di tempat itu pula, sekitar seratus ribu orang pendukung Mursi berkumpul belakangan. "Saya berada di sini untuk mempertahankan presiden pilihan saya dan mempertahankan revolusi," kata Shaima Abdel-Hamid, seorang guru dalam demonstrasi itu. "Mursi mencoba memperbaiki kondisi yang sudah korupsi selama 30 tahun, dan dia digulingkan hanya dalam setahun."
Bagi mereka, dukungan atas Mursi merupakan bentuk dukungan legitimasi demokrasi. Namun, bagi sejumlah kalangan, perlawanan terhadap Mursi diartikan sebagai perlawanan melawan konsep politik Islam, atau ide bahwa negara itu akan berjalan dengan prinsip-prinsip Islam. Di luar masjid, kalangan Islamis ini berteriak, "Sekuler tidak akan memerintah Mesir."
Dukungan buat Mursi menggema dalam demonstrasi di Rabaa al-Adaweya. Pendukung Mursi menyerukan ajakan unjuk rasa di seluruh 27 wilayah gubernur di Mesir. "Bentuk kudeta apapun mesti melewati mayat kami dulu," kata Mohamed el-Beltagy, perwakilan dari Ikhwanul Muslimin alias Muslim Brotherhood. Dia mengajak seluruh pendukung Mursi turun ke jalan.
Dukungan buat Mursi juga datang dari Salafi–ultra-orthodoks Muslims, dan partai-partai Islam. Kecuali partai Nour, salah satu dari kelompok Salafi, yang memilih tak mendukung siapapun. "Kami menganggap revolusi Mesir dikhianati," ujar Mohamed Sherif Abdeen.
Muncul kekhawatiran jika Mesir jatuh dalam konflik antar-faksi. "Banyak kelompok-kelompok Islam, yang tidak hanya tergabung dalam Ikhwanul Muslimin, akan tidak terkendalikan," kata Khalil al-Anani, pakar kelompok Islam dari Universitas Durham. Ia memperingatkan, kejatuhan Mursi akan mendorong kelompok-kelompok radikal Islam. "Sebab, bagi mereka, kudeta ini dianggap melawan Islam," ujar Abdeen.
GUARDIAN | NIEKE INDRIETTA
Berita Terpopuler:
Jawab Penolakan Mursi, Tentara Siap Mati
Mursi Tolak Ultimatum Militer
Protes, Aktivis Ini Bertelanjang Dada di Masjid
Presiden Baru Iran Mulai Gulirkan Reformasi
Rumor Snowden Bikin Hubungan AS-Bolivia Tegang
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya