TEMPO.CO, Roma - Paus Fransiskus mencuci dan mencium kaki selusin tahanan, termasuk dua perempuan muda, di sebuah pusat penahanan remaja. Langkah ini cukup mengejutkan, karena aturan gereja membatasi ritual Kamis Putih hanya untuk laki-laki.
Misa diadakan di penjara Casal del Marmo di Roma, di mana 46 pria dan wanita muda saat ini ditahan. Banyak dari mereka adalah kaum Gipsi atau migran Afrika Utara. Di antara 12 tahanan yang dipilih untuk ritual cuci kaki ini adalah tahanan beragama Ortodoks dan Islam.
Karena sebagian besar narapidana adalah anak di bawah umur--penjara ini untuk tahanan berusia 14 sampai 21 tahun-Departemen Kehakiman Italia membatasi media untuk meliput acara ini. Tapi Radio Vatikan menyiarkan secara langsung misa itu.
Dalam kotbahnya, Fransiskus mengatakan kepada tahanan bahwa Yesus membasuh kaki para murid-Nya pada malam penyaliban-Nya dengan penuh kasih sayang. "Ini adalah sebuah simbol, itu adalah tanda--membasuh kaki Anda berarti saya siap melayani Anda," kata Fransiskus kepada mereka. Ini adalah apa yang saya lakukan. Dan saya melakukannya dengan hati saya. Sebagai seorang imam dan uskup saya harus siap melayani Anda. "
Vatikan merilis video menunjukkan Fransiskus mencuci kaki berkulit hitam, kaki berkulit putih, kaki perempuan, dan bahkan kaki dengan tato. Ia berlutut sementara para tahanan duduk di kursi. Fransiskus menuangkan air dari cawan perak di atas kaki masing-masing, mengeringkannya dengan handuk katun sederhana, dan kemudian membungkuk untuk menciumnya.
Sebanyak 12 tahanan dipilih sebagai simbol 12 rasul yang kakinya dicuci Yesus selama Perjamuan Terakhir sebelum penyalibannya.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan dia tidak ingin masuk ke dalam sengketa kanonik atas pembasuhan kaki dua tahanan wanita yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Selama Perjamuan Terakhir, Kristus membasuh kaki 12 rasul, yang semuanya adalah laki-laki. Para tahanan ini, katanya, adalah anak-anak.
James Martin, seorang imam Yesuit dan penulis The Jesuit Guide membenarkan di beberapa keuskupan, tak ada tradisi membasuh kaki tahanan perempuan. Namun, Fransiskus mendombrak tradisi untuk menunjukkan ajaran Kristus yang hakiki. "Ini menunjukkan cinta Kristus melayani semua yang ia temui: pria atau wanita, budak atau orang merdeka, Yahudi atau bukan Yahudi," katanya.
Setelah misa, Francis memberi setiap narapidana telur Paskah. Sebagai gantinya, ia diberi hadiah salib kayu dan kneeler, bangku kecil untuk berdoa, yang dibuat di bengkel mereka.
AP | TRIP B
Berita terkait
UIN Yogya Bakal Beri Gelar Dr HC Kepada Grand Syekh Al Azhar dan Sri Paus
21 September 2021
UIN Sunan Kalijaga atau UIN Yogya berencana memberi gelar doktor kehormatan atau Dr HC kepada Grand Syekh Al Azhar dan Sri Paus.
Baca SelengkapnyaSwiss Guard Vatikan Bangun Barak Baru untuk Personel Perempuan
12 September 2021
Korps pengawal Sri Paus, Swiss Guard, akan membangun barak baru untuk menampung personel perempuan meski rekrutmen perempuan belum diizinkan.
Baca SelengkapnyaRabi Israel Kritik Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Taurat
10 September 2021
Vatikan menolak kritik dari para rabi Israel atas pernyataan Paus Fransiskus tentang kitab Taurat dalam audiensi umum 11 Agustus kemarin.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Memohon Orang-orang Bersedia Divaksin Demi Kebaikan Bersama
18 Agustus 2021
Paus Fransiskus pada Rabu memohon orang-orang untuk divaksin Covid-19 agar dapat mengakhiri pandemi virus corona.
Baca SelengkapnyaSpiderman yang Disalami Paus Fransiskus Ternyata Pahlawan bagi Anak-anak
24 Juni 2021
Spiderman yang disalami Paus Fransiskus bernama Mattia Villardita. Ia telah menghibur anak-anak yang sakit untuk meringankan penderitaan mereka.
Baca SelengkapnyaHari Ini, 16 Tahun lalu Paus Benediktus XVI Gantikan Paus Yohanes Paulus II
19 April 2021
Hari ini, 19 April 2005 Paus Benediktus XVI sebagai pemimpin Vatikan sekaligus Uskup Roma, menggantikan mendiang Paus Yohanes Paulus II.
Baca SelengkapnyaKunjungi Mosul, Paus Fransiskus Eratkan Persaudaraan Antaragama
7 Maret 2021
Paus Fransiskus mengunjungi Mosul, kota yang hancur selama pendudukan ISIS, menekankan persaudaraan antaragama dan menolak kekerasan atas nama Tuhan.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Tiba di Baghdad untuk Empat Hari Lawatan Bersejarah ke Irak
5 Maret 2021
Sekelompok otoritas agama, pemerintah, dan warga Irak menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Baghdad pada Jumat selama kunjungan bersejarah ke Irak.
Baca SelengkapnyaTerbang dari Roma, Paus Fransiskus Memulai Kunjungan Bersejarah ke Irak
5 Maret 2021
Paus Fransiskus berangkat menuju ke Irak pada Jumat untuk memulai perjalanan luar negeri yang paling berisiko sejak pelantikannya sebagai Sri Paus.
Baca SelengkapnyaBenediktus Tegur Umat Katolik Fanatik yang Masih Menganggapnya Sebagai Sri Paus
3 Maret 2021
Paus Emeritus Benediktus XVI menegur umat Katolik Roma konservatif yang tidak menerima keputusannya untuk mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya