TEMPO.CO, Washington – United Airlines akhirnya membayar kompensasi kepada David Dao, penumpang yang diseret dengan paksa dari pesawat setelah menolak untuk memberikan kursinya dengan sukarela.
Perusahaan penerbangan itu dan pengacara Dr. David Dao setuju untuk tidak mengungkapkan jumlah uang yang diterimanya setelah kesepakatan mereka pada Kamis waktu setempat.
Baca: Diseret dari Pesawat United Airlines, David Dao akan Menggugat
"Munoz mengatakan bahwa dia akan melakukan hal yang benar, " kata Thomas A. Demetrio, salah satu pengacara Dao, merujuk kepada Oscar Munoz, Direktur UtamaUnited Airlines.
"Selain itu, United menyatakan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada penerbangan 3411, tanpa berusaha menyalahkan orang lain, termasuk Kota Chicago."
Charles Hobart, juru bicara United, juga mengkonfirmasi kesepakatan tersebut.
"Kami dengan senang melaporkan bahwa United dan Dao telah mencapai resolusi damai atas insiden yang terjadi di atas pesawat terbang 3411," katanya melalui email.
Perusahaan penerbangan itu sebelumnya mengatakan, mulai saat ini tidak ada penumpang yang akan dipaksa untuk menyerahkan tempat duduknya kecuali dalam kasus keselamatan dan keamanan.
Pada 9 April lalu, penumpang dari Kentucky, Dr David Dao, diseret keluar dari pesawat setelah menolak memberikan tempat duduknya secara sukarela kepada anggota kru.
Baca: David Dao, Nama Penumpang yang Diseret Keluar United Airlines
Dalam insiden yang direkam oleh penumpang lain, terlihat tiga petugas keamanan menyeret Dao dari kursi hingga ia mengalami gegar otak, patah hidung dan dua gigi copot.
Video yang kemudian diunggah ke dunia maya dan ditonton puluhan juta orang di dunia memicu kemarahan massal terhadap United Airlines.
Setelah mendapat kritikan luas, United Airlines kemudian memperbaiki manajemennya agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Setiap konsumen berhak untuk diperlakukan dengan tingkat layanan tertinggi dan dengan bermartabat dan penuh rasa hormat,” kata pimpinan United Oscar Munoz.
“Dua pekan lalu kami gagal untuk memenuhi standar itu dan benar-benar meminta maaf,” tambahnya.
Pihak United Airlines kemudian menciptakan proses check-in baru yang memungkinkan penumpang untuk secara sukarela menyerahkan tempat duduk mereka jika ada situasi darurat. Jika penumpang sudah berada di pesawat maka tidak akan bisa diminta menjadi sukarelawan.
Dan bagi yang bersedia memberikan kursinya, United Airlines akan memberikan kompensasi sebesar US$ 10 ribu atau Rp 133,2 juta. Kompensasi ini naik tajam dari sebelumnya yang hanya US$ 1350 atau Rp 17,9 juta.
NEW YORK TIMES| BBC | YON DEMA