Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemantau Referendum Turki Duga 2,5 Juta Suara Dimanipulasi  

image-gnews
Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Iklan

TEMPO.CO, Ankara – Anggota Dewan Eropa yang tergabung dalam kelompok pemantau referendum nasional Turki curiga lebih dari 2,5 juta suara pendukung perubahan konstitusi telah dimanipulasi.

Alev Korun, anggota Dewan Eropa dari Austria, mengatakan ada indikasi kecurangan dan penyimpangan dalam penghitungan suara.

”Ada kecurigaan bahwa hingga 2,5 juta orang bisa saja dimanipulasi,” kata Korun kepada jurnalis, Selasa, 18 April 2017.

Baca juga: Cuek Dikritik Barat, Erdogan: Biar Mereka Bicara ke Tangan Saya

Dugaan manipulasi jumlah suara, menurut Korun, berdasarkan fakta ketika Dewan Pemilu Tinggi Turki mengesahkan surat suara tanpa stempel resmi.

”Ini adalah tentang fakta, di mana pada saat-saat akir Dewan Pemilu Tinggi Turki mengesahkan surat suara tanpa stempel resmi,” ujar Korun.

Partai oposisi utama Turki, Partai Demokratik Rakyat pro-Kurdi atau HDP, telah mengajukan keberatan mengenai surat suara yang tidak distempel sehingga berdampak pada tiga juta pemilih. Jumlah ini lebih dari dua kali margin kemenangan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pendukung referendum yang dimotori Erdogan dan partai berkuasa AKP meraih kemenangan 51,4 persen suara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Referendum Turki, Erdogan Keok di Ankara, Istanbul, dan Izmir

Selain fakta itu, Korun menyebut beberapa video di media sosial yang menunjukkan bahwa orang yang sama terlihat memilih lebih dari satu kali.

Monopoli kampanye oleh kelompok pendukung perubahan konstitusi serta penangkapan wartawan yang mengkritik referendum, dan pembungkaman media yang memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintah juga dijadikan indikasi penyimpangan tersebut.

Baca juga: Menang Referendum, Erdogan Minta Asing Hormati Keputusan Turki

Korun juga menyebutkan kesulitan memantau proses referendum itu. Tim monitoring dilarang memasuki area pemungutan suara.

Sebelumnya, Erdogan telah menyatakan tidak akan menanggapi kritikan dan protes baik dari lembaga asing ataupun oposisi dalam negeri. Dia menyebutkan agar para pengkritik tersebut tahu diri serta lebih mengenal posisinya.

SKY NEWS | SBS | YON DEMA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

12 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

4 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan. AP Photo
Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

6 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

7 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

7 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

8 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

9 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

11 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

12 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez siap mengakui negara Palestina. Berikut langkah Pedro Sanchez ajak Eropa dukung kemerdekaan Palestina.