TEMPO.CO, Teheran - Jurnalis dan pengamat politik, Morad Saghafi, harus menjalani tahanan rumah pada Rabu, 15 Maret 2017, setelah dia mengkritik Wali Kota Teheran, Mohammad Bagher Ghalibaf.
Bekas pengacara Saghafi, Hamed Zargar, mengatakan kepada organisasi karyawan media di Iran, ILNA, dia tidak bisa memberikan bantuan hukum karena saat ini sedang masa liburan tahun baru Persia. "Keluarga Saghafi tidak tahu alasan penahanannya," kata Zargar.
Dia menerangkan, pemimpin redaksi Goft-o-Gu atau Dialog itu hanya mengatakan singkat kepada keluarganya bahwa dirinya harus menjalani tahanan rumah.
Menurut Zargar sangat tipis harapan Saghafi bisa menghirup udara luas sebelum Nowruz, hari pertama tahun baru bangsa Iran yang jatuh pada 20 Maret 2017.
Resminya, Sabtu 18 Maret 2017, adalah hari kerja sebelum memasuki hari libur nasional. Tetapi proses pengajuan penangguhan membutuhkan waktu sedikitnya 48 jam sehinga sulit berharap dia dibebaskan sebelum tahun baru Persia. Kejadian ini merupakan penahanan terbaru menjelang hari libur nasional Iran.
Pada 12 Maret 2017, jurnalis Ehsan Mazandarani ditangkap setelah sebelumnya dibebaskan otoritas setempat. Dia menghabiskan hampir 15 bulan dalam kerangkeng besi hingga mengalami serangan jantung.
Ihwal penahanan Saghafi, menurut BBC Persia, jurnalis itu mengkritik Walikota Teheran ketika berada dalam sebuah pertemuan. Dia mengatakan, "Hanya satu orang di Teheran pemegang kekuasaan, dia adalah Walikota."
Dalam laporannya, Saghafi menulis, "Tidak ada seorangpun yang sanggup mengontrolnya dan dia dapat mengabaikan kepentingan orang banyak sebagaimana yang dia lakukan sekarang." "Cara memimpin Teheran mengakibatkan munculnya korupsi keuangan dan tirani."
Pada September 2016, dua jurnalis ditahan setelah mereka mengungkap keterlibatan pemerintah Kota Teheran dalam korupsi pembangunan perumahan dan tanah.
Sejak berita itu merebak, banyak muncul desakan terhadap Walikota Ghalibaf untuk dimintai pertanggungjawaban dan mengundurkan diri. Namun, parlemen Iran meminta kasus ini dikahiri tanpa ada penyelidikan.
IRAN WIRE | CHOIRUL AMINUDDIN