TEMPO.CO, New York - Amerika Serikat menentang pencalonan bekas Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad menjadi utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Libya.
Menurut Duta Besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley, penunjukan itu akan melukai hubungan baik negaranya dengan Israel.
Penolakan itu bermula dari peristiwa awal pekan ini, ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengirimkan sepucuk surat kepada Dewan Keamanan PBB yang intinya meminta Dewan menunjuk Fayyad sebagai utusan khususnya untuk Libya.
Sebelumnya, posisi utusan khusus itu dijabat Martin Kobler dari Jerman yang masa jabatannya selesai pada November 2015.
"Amerika Serikat sangat kecewa membaca isi surat yang menunjuk mantan Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad sebagai pemimpin misi PBB untuk Libya. Sudah lama PBB tidak fair dan bias memberikan dukungan terhadap otoritas Palestina, sehingga merugikan sekutu kami, Israel," ujar Haley, Jumat, 10 Februari 2017.
Dia menuturkan Washington tidak mendukung sinyal penunjukan utusan PBB. "Amerika tidak hanya bicara, tapi akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada sekutu Israel."
SPUTNIK NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN