TEMPO.CO, Paris- Calon presiden Prancis dari faksi sayap kiri-jauh, Jean-Luc Melenchon, membuat gebrakan dalam kampanye dengan menggunakan teknologi hologram tiga dimensi.
Dengan begitu, pria kelahiran Maroko tersebut mampu menghemat tenaga dengan berkampanye di dua tempat berbeda yang berjarak 500 kilometer dalam waktu bersamaan.
Seperti yang dilansir Quartz, Melenchon dalam waktu yang bersamaan berada di Lyon dan Paris untuk mengumumkan pencalonannya pada hari Minggu, 5 Februari 2017.
"Dimana saya? Saya di Lyon," kata Melenchon sebelum menjentikkan jari dan menyatakan, "Sekarang aku di Paris."
Diproyeksikan dengan menggunakan satelit, aksi Melenchon dari Lyon sama dengan yang ditampilkan di Paris dengan perbedaan waktu hanya sekitar 2 detik.
Teknologi itu dibuat oleh Studio Adrenalin dan diperkirakan memiliki biaya antara 30.000 euro sampai 40.000 euro (Rp 429,8 juta-Rp 573,1 juta).
Melenchon tentu bukan politisi pertama yang menggunakan teknologi tersebut. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggunakan hologram besar dirinya untuk menarik dukungan yang lebih luas pada tahun 2014.
Perdana Menteri India, Narenda Modi melakukan hal yang sama pada tahun 2014 pada skala yang lebih besar, menampilkan dirinya hampir di semua desa di seluruh India.
Sedikit banyaknya, teknologi itu membantu kedua pemimpin itu memenangi pemilu di negaranya masing-masing.
QUARTZ|RUSSIA TODAY|NEWS.COM.AU|YON DEMA