TEMPO.CO, New York - Miliarder George Soros mengumumkan dirinya akan menyumbangkan US$ 10 juta (Rp 135,2 miliar) untuk memerangi kejahatan rasisme yang dilaporkan meningkat di Amerika Serikat sejak Donald Trump terpilih menjadi presiden.
Tokoh ekonomi terkemuka keturunan Hungaria-AS tersebut mengatakan sumbangan itu akan diserahkan melalui yayasan amalnya, Open Society Foundation, untuk memperbaiki kerusakan akibat kejahatan rasial dan mencegahnya datang kembali. Menurut laporan, terjadi sekitar 700 insiden pelecehan rasial sejak hari pemilihan 8 November 2016.
Baca:
Protes Rohingya, Malaysia Ancam Mundur dari Piala AFF
Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup
Dana tersebut akan dikucurkan secara bertahap, baik kepada individu maupun organisasi masyarakat melalui yayasan amalnya. Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Soros mengatakan retorika presiden terpilih telah membangun kekuatan gelap sejak pemilihan.
"Tentu saja pelaku kebencian meradang sebagai akibat dari kampanye. Ini benar-benar pecah setelah itu," kata Soros, seperti yang dilansir Independent pada 23 November 2016.
Dalam kesempatan itu, Soros menjelaskan bahwa sumbangan itu tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah pernyataan politik dalam menanggapi kemenangan Trump menjadi orang nomor satu di AS.
Lambang swastika dan slogan-slogan Nazi telah dicat ke mobil dan bangunan di beberapa negara bagian, dan insiden kejahatan rasial di sekolah-sekolah AS telah menyebabkan kekhawatiran bagi orang tua murid.
Trump, dalam sebuah wawancara televisi di CBS News setelah pemilihan, mengutuk serangan berlatar rasisme. Ia mengatakan dirinya membenci kejahatan rasial dan meminta para pelaku untuk menghentikan hal tersebut.
INDEPENDENT | YON DEMA