TEMPO.CO, Amatrice - Dewan Lokal Kota Amatrice, Italia, segera mengambil tindakan hukum kepada majalah asal Prancis, Charlie Hebdo. Setelah majalah itu menggambarkan korban gempa bumi yang terjadi di negara itu pada bulan lalu sebagai hidangan pasta.
Amatrice merupakan kota yang terkena dampak paling besar dari gempa bumi pada 24 Agustus lalu. Sebagian besar dari 295 korban gempa bumi itu, tinggal di Amatrice. Para korban mengajukan keluhan pencemaran nama baik yang dilakukan majalah satir itu.
Pengacara Kota Amatrice, Mario Cicchetti, mengatakan kartun itu mengerikan, tidak masuk akal, tidak bisa dimengerti, serta menunjukkan penghinaan bagi korban bencana alam. Jika gugatan masuk ke pengadilan dan majalah Prancis itu dinyatakan bersalah, mereka bisa dipaksa untuk membayar ganti rugi.
Kartun kontroversial dari Charlie Hebdo, yang berjudul Gempa Gaya Italia, menunjukkan seorang pria berdarah digambarkan sebagai penne saus tomat, seorang wanita yang terluka sebagai penne gratinee, dan badan-badan ditumpuk di antara lapisan puing sebagai lasagna.
Kartun itu memicu kemarahan luas di media sosial dan media Italia, dicela sebagai tindakan tidak sensitif. Sebagai tanggapan, Charlie Hebdo merilis kartun kedua dengan caption “Orang Italia ... bukan Charlie Hebdo yang membangun rumah Anda, melainkan Mafia!”
Kota Amatrice merupakan salah satu yang paling terdampak dari gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter, yang terjadi pada 24 Agustus 2016. Kota ini terkenal sebagai rumah dengan sajian yang bernama spaghetti all'amatriciana.
Kantor Majalah Charlie Hebdo pernah menjadi target serangan teroris pada Januari 2015, di mana 11 orang tewas, dan mendorong gelombang solidaritas internasional untuk majalah tersebut.
BBC | DIKO OKTARA