TEMPO.CO, Tokyo - Kantor Manajemen Bencana Prefektur Kumamoto melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 761 orang luka-luka akibat gempa yang melanda Kota Mashiki, Kumamoto, Jepang selatan, Kamis malam, 14 April 2016, pukul 21.26 waktu setempat.
"Tim penyelamat bekerja semalaman untuk mencari warga yang dikhawatirkan terperangkap di bawah reruntuhan bangunan," ujar seorang petugas penyelamat, seperti dikutip dari CNN, Jumat, 15 April 2016.
United States Geological Survey melaporkan, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer (6,2 mil). Pusat gempa tersebut berada di 70 kilometer (4,3 mil) barat daya Ueki dan 620 km (385 mil) selatan-tenggara Seoul, Korea Selatan.
Pada jam setelah gempa utama, ada dua gempa susulan berkekuatan 4,8 SR dan 5,4 SR. Meski demikian, Badan Meteorologi Jepang menyatakan tidak ada ancaman tsunami setelah gempa ini. "Tanahnya mengguncang selama sekitar 20 detik sebelum gempa 6,2 skala Richter berhenti," kata saksi Lim Ting Jie.
Akibat gempa hebat itu, dua orang tewas di Mashiki, satu orang meninggal di sebuah rumah yang runtuh, dan enam orang lainnya tewas dalam kebakaran yang disebabkan gempa.
Kantor Manajemen Bencana Prefektur Kumamoto melaporkan, sebanyak 761 orang terluka, 50 luka parah, dan 44.449 orang telah dievakuasi. "Ini merupakan gempa yang akan mengguncang untuk waktu yang lama. Itu berarti akan ada banyak bangunan runtuh lagi," tutur meteorolog CNN, Chad Myers.
CNN | NIKOLAUS HARBOWO (MAGANG)
BERITA MENARIK
Yuni Shara Buka Rahasia Soal Nikah dengan Duda Wanda Hamidah
Perawat Suntik Mati 24 Pasien, Berharap Hidup Lagi