TEMPO.CO, Kairo - Angka kunjungan wisata ke Mesir pada Januari 2016 turun hingga 46 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini diduga terkait ketegangan hubungan antara Mesir dan Rusia sehingga banyak biro perjalanan mengurungkan niatnya mengunjungi Mesir, demikian pemberitaan kantor berita MENA, Kamis, 3 Maret 2016, mengutip pejabat badan statistik CAPMAS.
Jumlah wisatawan dari manca negara yang mengunjungi Mesir pada Januari 2016 mencapai 363 ribu turis, hampir semuanya berasal dari Eropa Barat (35,2 persen), disusul oleh Timur Tengah (28,6 persen), dan Eropa Timur (14,8 persen).
Penurunan kunjungan pelancong asing itu dimulai pada akhir tahun lalu setelah jet penumpang Rusia ditembak jatuh di atas Sinai dalam sebuah serangan teror pada Oktober 2015. Insiden penembakan itu menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin berjumlah 224 orang.
Pekan lalu, Presiden Mesit Abdel Fattah el-Sisi berbicara dalam acara konferensi pers di Kairo bahwa tujuan mereka menjatuhkan pesawat tersebut tidak hanya untuk kepentingan sabotase melainkan juga agar supaya hubungan Mesir-Rusia memanas.
Dalam sebua wawancara di televisi pekanini, Perdana Menteri Sherif Ismail membenarkan bahwa setelah pesawat penumpang Ruia itu jatuh, selama tiga atau empat bulan, Mesir kehilangan pendapatan sekitar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 15,7 triliun.
AHRAM | CHOIRUL AMINUDDIN