TEMPO.CO, Damaskus - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengatakan kepada media, lebih dari 50 orang tewas, termasuk anak-anak, setelah dua sekolah dan lima rumah sakit diserang di Suriah.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengutip keterangan Ban, menambahkan, jumlah korban akibat serangan rudal, Senin, 15 Februari 2016, tersebut kemungkinan bertambah.
"Serangan tersebut pelanggaran hukum internasional mencolok dan bakal mengurangi layanan kesehatan serta pendidikan di Suriah," ucap Ban kepada media, sebagaimana diwartakan Al Jazeera, Selasa, 16 Februari 2016.
Menurut dia, gempuran senjata berat terhadap dua fasilitas umum itu telah melemparkan bayang-bayang komitmen yang dibuat oleh bangsa-bangsa, yang ingin mengakhiri konflik Suriah, sebagaimana disepakati di Munich, Jerman, 11 Februari 2016, termasuk kesepakatan gencatan senjata sepekan untuk mengakhiri serangan terhadap penduduk sipil.
Ban tidak menyebutkan siapa yang harus bertanggung jawab atas serangan mematikan itu pada Senin, 15 Februari 2016. Namun kelompok pemantau menduga, gempuran itu dilakukan oleh Rusia.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN