TEMPO.CO, Bagdad - Irak, Selasa, 9 Februari 2016, menyatakan pasukannya berhasil sepenuhnya merebut kembali kawasan di sekitar Ramadi dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan membuka kembali rute yang menghubungkan kota ke Bagdad.
Pada akhir Desember 2015, Irak mengumumkan kepada publik bahwa mereka merebut kembali Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar, yang terletak di sebelah barat Bagdad. Namun pertempuran sengit berlangsung hampir setiap hari setelah mendapat perlawanan dari milisi ISIS selama lebih dari sebulan di sebelah timur kota.
"Pasukan Irak telah membebaskan kawasan timur Ramadi, termasuk Sichariya, Juwaiba, dan Husaiba. Keberhasilan itu berkat operasi gabungan," demikian pernyataan militer Irak. "Dengan demikian, Ramadi dan seluruh kawasan sekitarnya berhasil direbut kembali dari ISIS."
Pernyataan itu menambahkan, pasukan Irak juga membuka kembali jalur transportasi darat yang menghubungkan Ramadi-Bagdad melalui Khaldiyah. "Pasukan pemerintah telah menguasai jalur tersebut."
Kelompok militan ISIS menguasai daerah tersebut pada Juni 2014, tapi pasukan keamanan pemerintah Irak dengan dukungan suku setempat melakukan perlawanan sengit di beberapa bagian Ramadi serta kawasan lain yang jatuh ke tangan ISIS.
ISIS menduduki Ramadi pada Mei 2015 dalam serangan yang diawali gelombang bom mobil dan truk terhadap posisi pasukan keamanan Irak. Hingga saat ini, ISIS masih memegang kendali Fallujah, sebelah timur Ramadi, dan Mosul, kota terbesar kedua di utara Irak.
AHRAM | CHOIRUL AMINUDDIN