TEMPO.CO, Iowa - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, sekali lagi memicu kontroversi ketika mengeluarkan pernyataan ekstrem sambil menepuk dada. "Saya bisa berdiri di tengah-tengah Fifth Avenue dan menembak seseorang, dan saya tidak akan kehilangan suara," katanya, seperti yang dilansir CNN pada 24 Januari 2016.
Trump membuat pernyataan itu ketika berkampanye di Sioux Center, Iowa. Komentar Trump datang di tengah perdebatan tentang kekerasan senjata di Amerika Serikat yang telah mengambil panggung dalam wacana politik Amerika setelah beberapa penembakan massal yang dipublikasikan.
Ini bukan pertama kalinya Trump bercanda tentang membunuh orang. Bulan lalu, dia muncul untuk mempertimbangkan apakah dia akan membunuh wartawan, sebagai pembelaan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituduh melakukan hal tersebut.
Trump, 69 tahun, telah berulang kali mengeluarkan pernyataan kontroversial seperti itu. Sebelumnya, pengusaha terkemuka itu sering menggunakan retorika anti-Islam ketika berkampanye. Dia juga menggunakan sentimen berbau rasis dengan melabel imigran Meksiko sebagai pemerkosa dan pengedar narkoba.
Meski sering mengeluarkan pernyataan kontroversional, berdasarkan pemungutan suara dan survei, hal tersebut tidak mempengaruhi loyalitas pendukungnya. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa hampir tidak ada yang bisa membuat mereka mengubah pikiran tentang suara untuk Trump dalam pemilihan presiden.
Ketika pesaing Trump, Senator Ted Cruz, ditanya tentang gelagat Trump itu, dia hanya menggeleng kepala. "Saya akan membiarkan Trump berbicara untuk dirinya sendiri. Apa yang saya ingin katakan, saya tidak ada niat menembak siapa pun sepanjang kampanye ini," katanya.
Seperti yang dilansir CNN, kedatangan Cruz ke Iowa bertujuan untuk menyanggah pernyataan Trump terhadap para imigran.
CNN | YON DEMA