TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian tiga warga Indonesia yang terakhir diketahui berada di daerah Langtang, Pegunungan Himalaya, Nepal, tertunda karena tim pencari terhambat masalah penyewaan helikopter.
Letnan Kolonel Penerbang Indan Gilang di Bandara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, Sabtu dinihari, mengatakan hambatan tersebut disebabkan semua operasional alat transportasi udara diambil alih pemerintah Nepal. "Karena situasi darurat, semua operasional diambil alih pemerintah, sehingga untuk memakai operator swasta pun harus melalui pemerintah," katanya.
Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI pada Jumat pagi, 1 Mei 2015, berencana menyewa helikopter swasta untuk menyisir Langtang, Dhunce, dan Kyanjin Gompa di Pegunungan Himalaya.
Untuk mengatasi masalah penyewaan helikopter, menurut Indan, Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Wiranata-atmadja, telah berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Udara Nepal untuk meminta bantuan kemudahan akses. "Mudah-mudahan Sabtu pagi ini kita sudah dapat kabar baik," ujar Indan.
Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI membagi area pencarian menjadi tiga, yakni melalui udara dengan helikopter, darat melalui Dhunce (7-8 jam perjalanan dengan mobil dari Kathmandu), dan penyisiran di rumah sakit-rumah sakit sekitar Kathmandu.
Tim darat menuju Dhunce akan berangkat dari Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Kathmandu Guest House, Thamel, Kathmandu, Sabtu, pukul 04.00 waktu setempat (05.15 WIB). Sedangkan tim penyisiran WNI di rumah sakit sekitar Kathmandu telah mulai menyisir ke empat rumah sakit (Rumah Sakit TU, Bir, Norvic, dan militer).
ANTARA