TEMPO.CO, Paris - Hati-hatilah jika berbicara, apalagi kalau menyinggung perasaan komunitas yang sangat besar. Seorang perancang busana Prancis meminta maaf karena mengatakan bahwa wisatawan Cina tidak akan diterima di sebuah hotel mewah yang akan dibukanya di Paris.
Thierry Gillier, pendiri label Zadig dan Voltaire, mengatakan pada majalah Wear Daily bahwa hotelnya tidak akan terbuka untuk wisatawan Cina. Pernyataan itu menyebabkan kemarahan di Cina. Komentarnya menjadi perbincangan hangat di situs jejaring sosial negara itu.
Dalam pembelaannya, Gillier mengatakan komentarnya telah diambil di luar konteks. "Saya mengerti tulisan itu telah menyakiti teman-teman saya dari Cina, Prancis, atau di tempat lain. Saya sangat menyesal untuk itu," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Gillier ingin menggarisbawahi eksklusivitas dari hotelnya. Itu sebabnya, mereka tidak akan melayani pasar pariwisata massal, seperti Cina.
Gillier mendesak majalah itu untuk memodifikasi kutipannya dari "turis Cina" menjadi "rombongan turis dalam jumlah banyak". Hotel Zadig akan dibuka pada tahun 2014.
BBC | TRIP B