TEMPO.CO, Beijing - Panda tertua di dunia yang hidup dalam konservasi di Cina meninggal pada usia 37 tahun.
Seperti dilansir Daily Mail pada 14 September 2017, panda raksasa yang diberi nama Basi itu tutup usia pada Rabu malam, 13 September 2017.
Baca: Gara-gara Manggis, Indonesia Gugat Cina
Basi hidup jauh lebih lama dibanding sebagian besar teman sebayanya di penangkaran. Dia adalah bintang yang sangat dicintai di Cina. Perayaan hari ulang tahunnya pun sering dilakukan dengan sangat meriah.
Televisi CCTV melaporkan, Basi meninggal di kebun binatang di Cina tenggara. Sebuah upacara penghormatan terakhir juga diberikan untuk mengenangnya.
Baca: Produsen Cina Didenda karena Memakai Nama BMW
"Dengan hati yang berat, kami mengumumkan hari ini bahwa model asli 'Panpan', maskot untuk Asian Games pertama (di Cina, 1990), yakni Basi, meninggal dunia pada pukul 8.50 malam," bunyi pernyataan Pusat Penelitian dan Penangkaran Panda Raksasa.
Basi telah tinggal di fasilitas penangkaran ini sejak diselamatkan dari alam liar setelah dia terjatuh ke sungai di Cina barat daya pada usia 4 atau 5 tahun. Dia dinamai sesuai dengan nama lembah tempat dia ditemukan.
Basi menghabiskan beberapa waktu di luar negeri saat dipinjamkan ke San Diego Zoo, Amerika, selama enam bulan pada 1987.
Panda raksasa memiliki tingkat reproduksi yang sangat rendah, yang menjadi penyebab utama kekhawatiran ilmuwan akan punahnya hewan itu.
Beruang Cina berwarna hitam dan putih ini, yang melambangkan usaha perlindungan satwa liar di seluruh dunia, sebelumnya diklasifikasikan terancam punah. Namun kini, berkat usaha keras perlindungan dan pengembangbiakannya oleh pemerintah Cina, status terancam punah telah dicabut.
DAILY MAIL | SOUTH CHINA MORNING POST | YON DEMA