TEMPO.CO, Barcelona - Empat orang yang dituduh sebagai anggota sel ISIS di belakang sebuah serangan van yang menewaskan 15 orang di Barcelona dan Cambrils pekan lalu muncul di pengadilan pada Selasa waktu setempat.
Keempat tersangka yang masih hidup di antara 12 orang tersangka, dibawa dari Barcelona ke pengadilan Madrid di bawah pengawalan ketat.
Empat orang yang ditahan tersebut yang pertama adalah Driss Oukabir. Meski ia menyerahkan diri ke polisi, tetapi ia membantah terlibat dalam aksi mematikan itu. Ia menegaskan bahwa adik laki-lakinya Moussa Oukabir, 17, yang terbunuh di Cambrils, telah mencuri dokumennya.
Ada pula Sahal el Karib, yang mengelola sebuah kafe internet di Ripoll yang digunakan untuk mengirim uang ke Maroko. Mohammed Aalla, pemilik mobil Audi yang digunakan dalam serangan, Cambrils dan Mohamed Houli Chemlal, ditangkap setelah terluka dalam ledakan di Alcanar.
Baca: Pelaku Teror Barcelona Diduga Rencanakan Serangan Lebih Besar
Keempatnya akan menghadapi hakim untuk pertama kalinya di sebuah pengadilan khusus untuk terorisme. Hakim Fernando Andreu akan memutuskan apakah mereka akan dikenakan tuntutan atau tidak.
Seperti dilansir Reuters, Kamis 22 Agustus 201, Hakim Andreu berencana untuk membacakan tuntutan terhadap orang-orang yang kemungkinan akan dikenai pasal terorisme, pembunuhan dan kepemilikan senjata.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan van di Barcelona dan serangan mematikan beberapa jam kemudian di resor pantai Cambrils, selatan Barcelona.
Di Cambrils, sebuah mobil menabrak tujuh orang pejalan kaki. Kelima penyerang tersebut ditembak mati oleh polisi, sementara seorang wanita Spanyol meninggal dalam serangan tersebut.
Sebagian besar dari 12 tersangka teror Barcelona ini tinggal di kota Ripoll, di bukit berhutan di bawah Pyrenees utara Barcelona dekat perbatasan Prancis, dan kebanyakan adalah pemuda keturunan Maroko.
REUTERS | GUARDIAN | YON DEMA